"Proyek ini bersejarah dan memiliki nilai strategis..."
Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya (WIKA) menandatangani kontrak pengerjaan proyek renovasi Istana Presiden Niger dengan nilai 20 juta Euro atau sekitar Rp332 miliar.

Penandatanganan kontrak proyek renovasi Istana Presiden Niger oleh PT WIKA itu disaksikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI AM Fachir, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Kontrak tersebut ditandatangani oleh Direktur Operasional III PT WIKA, Destiawan,  dan Kepala Kabinet Niger, Ouhoumoudou Mahamadou.

"Proyek ini bersejarah dan memiliki nilai strategis,  mengingat inilah proyek pertama PT WIKA di kawasan Afrika Sub-Sahara," ujar Wamenlu A.M. Fachir dalam sambutan singkat usai menyaksikan penandatanganan kontrak.

"Saya yakin setelah proyek ini, akan ada lagi proyek-proyek berikutnya, baik di bidang infrastruktur atau bidang lain yang potensial," lanjutnya.

Proyek renovasi Istana Niger merupakan hasil konkret dari kunjungan kenegaraan Presiden Niger yang telah dilaksanakan pada Oktober 2017.

Dalam perhelatan Indonesia-Africa Forum di Bali pada 10-11 April 2018 juga telah dilakukan penandatanganan kesepakatan awal proyek renovasi tersebut.

Dalam pelaksanaan proyek itu, PT WIKA akan memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari Indonesia Eximbank, yang perwakilannya juga turut hadir menyaksikan penandatanganan.

Skema pembiayaan proyek tersebut oleh Indonesia Eximbank menunjukkan sinergi yang kuat dan positif antara badan usaha milik negara (BUMN) dan lembaga Indonesia yang juga perlu dilakukan kembali untuk proyek-proyek di negara lain di Afrika.

Pada kesempatan penandatanganan tersebut, Wamenlu RI menyampaikan agar seluruh pihak terkait terus bekerja sama dengan erat untuk mengidentifikasi proyek infrastruktur lainnya yang dapat menjadi kesepakatan bisnis konkret pada kegiatan "Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue" yang akan diselenggarakan pada 20-21 Agustus 2019.

Baca juga: Indonesia-Niger sepakat kurangi hambatan tarif
Baca juga: Wika ekspansi bisnis, bangun infrastruktur di Afghanistan
 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018