Pada hari pertama telah dilakukan evakuasi sekitar 3.000 wisatawan asing dan 4.000 orang beberapa hari berikutnya
Palembang (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya membantah sebanyak 50 turis mancanegara telantar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pascagempa bumi berkekuatan tujuh skala Richter yang mengguncang wilayah tersebut, Minggu (5/8).

"Informasi yang beredar itu tidak benar. Perlu saya luruskan bahwa hingga kini berdasarkan informasi dari petugas di lapangan semua wisatawan asing yang berlibur di Lombok dan beberapa daerah lain sudah dievakuasi ke daerah aman," katanya seusai meresmikan Tourist Information Center (TIC) di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Rabu.

Menurut dia, warga negara asing yang hingga kini masih berada di Lombok dan sekitarnya bukanlah wisatawan yang berkunjung untuk berlibur.

Arief menjelaskan, mereka sudah lama menetap di NTB untuk berbagai kepentingan, misalnya pekerjaan, sehingga tetap memilih berada di daerah tersebut.

Dia menjelaskan, berdasarkan data, wisatawan asing di NTB sudah dievakuasi ke berbagai daerah aman gempa sesuai dengan permintaan sekitar 7.000 orang.

"Pada hari pertama terjadi gempa bumi di NTB, telah dilakukan evakuasi sekitar 3.000 wisatawan asing, dan sekitar 4.000 orang beberapa hari berikutnya," ujarnya.

Berdasarkan kegiatan evakuasi itu tercatat tidak ada wisatawan asing yang tengah berlibur di Lombok dan beberapa daerah di NTB lainnya, meninggal dunia akibat gempa.

Wisatawan dievakuasi kei tiga daerah yang aman dari bencana alam yakni Bali, Surabaya, dan Jakarta, kata Menteri Pariwisata.

Baca juga: Kemenpar pastikan tiada lagi wisatawan di Gili Lombok
Baca juga: Evakuasi wisatawan dari tiga Gili berjalan lancar


 

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018