Mae Sai, Thailand (ANTARA News) - Sebagian besar anggota tim sepak bola remaja Thailand yang diselamatkan dari gua akan digunduli, mengenakan jubah dan ditahbiskan dalam upacara Buddha pekan ini, kata pejabat, Minggu (22/07).

Tim sepak bola “Wild Boars” menikmati beberapa hari pertama mereka di rumah setelah keluar dari rumah sakit dan menceritakan kepada media tentang pengalaman mengerikan mereka di dalam gua Tham Luang di dekat perbatasan Myanmar.

Ke-12 remaja tersebut, berusia 11 sampai 16 tahun, dan pelatih mereka pergi ke kompleks gua Tham Luang pada 23 Juni setelah latihan dan terjebak akibat banjir dari hujan lebat.

Mereka bertahan hidup dengan air yang menetes dari bebatuan selama sembilan hari sebelum ditemukan di pinggiran berlumpur oleh penyelam penyelamat, yang membantu mengeluarkan tim satu pekan kemudian dalam misi yang berbahaya.

Semuanya pulih dengan cepat setelah dirawat di rumah sakit selama sepekan, dan di hari pertama mereka keluar, mereka berdoa untuk keberuntungan dalam upacara tradisional dan meratapi seorang mantan angkatan laut Thailand yang meninggal dalam upaya penyelamatan.

Sekarang mereka akan melangkah lebih jauh dan menghabiskan waktu hidup di biara sebelum kembali ke kehidupan normal, praktik umum di negara-negara mayoritas Buddha seperti Thailand.

“Mereka akan ditahbiskan selama sembilan hari,” kata Prachon Pratsakul, gubernur Chaing Rai, kepada wartawan dalam konferensi pers di kantor distrik Mae Sai.

“Akan ada sekitar 11 anak laki-laki yang ditahbiskan sebagai calon biksu dan yang ditahbiskan sebagai biksu yaitu Pelatih Ek,” katanya, merujuk kepada Ekkapol Chantawong, yang pernah masuk biara dan dikabarkan membuat anak-anak tetap tenang di dalam gua.

Praphun Khomjoi, kepala kantor Buddhis Chiang Rai, mengatakan bahwa anggota tim sepak bola “Wild Boars” akan digunduli pada 24 Juli dan menghadiri upacara jubah pada hari berikutnya.

Mereka kemudian akan tinggal di biara-biara berbeda sampai keluar pada 4 Agustus.

Salah satu anak, Adul Sam-on, tidak akan bergabung dengan mereka karena dia memeluk agama Kristen, kata gubernur itu, AFP.(mr)

Baca juga: Remaja gua Thailand tampil perdana di hadapan publik

Baca juga: Remaja gua Thailand bangun tidur di rumah untuk pertama kali

Baca juga: Hollywood angkat misi penyelamatan di gua Thailand ke layar lebar

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018