Jakarta (ANTARA News) - Kota Jakarta unggul sebagai pemenang global ajang We Love Cities 2018 yang diselenggarakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) serta kembali terpilih menjadi pemenang nasional One Planet City Challenge (OPCC). 
     
Dengan kemenangan mutlak tersebut, Jakarta berhak menyandang gelar sebagai kota paling dicintai warganya dan mengalahkan sejumlah kota besar lainnya di dunia, termasuk Tokyo, Vancouver, dan Kuala Lumpur.
     
“Tentu penghargaan ini sungguh membuat bangga seluruh warga kota, berkat kerja keras dan sinergi seluruh pihak mengantisipasi dampak perubahan iklim yang disampaikan dalam media pelaporan carbonn Climate Registry (cCR), yang kemudian dinilai oleh Panel Juri OPCC, sehingga Jakarta dipercaya memegang amanah sebagai One Planet City Challenge dan We Love Cities 2018,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam Konferensi Pers dan Penyerahan Penghargaan One Planet City Challenge serta We Love Cities 2018 kepada Kota Jakarta, di Balaikota Jakarta, Kamis.
     
Dia berharap, penilaian ini terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan bersama sama menjaga kondisi Kota Jakarta yang terus aman, nyaman, tertib dan bersih. 
     
“Kami optimis dengan kerja keras dan sinergi kita bersama bisa mencapai lebih banyak lagi Ikhtiar dalam mewujudkan Jakarta yang Adil, Maju dan Bahagia, seperti membuka lapangan kerja, menumbuhkan wirausaha, menekan emisi dan polusi, menjaga kualitas air, serta menjaga kualitas lingkungan hidup lebih efektif dengan rasa cinta pada Kota Jakarta,” kata Anies.
     
Setelah melewati kampanye masif pada 7 Mei sampai 30 Juni 2018, Jakarta berhasil menjadi pemenang. 
     
Untuk menjadi pemenang We Love Cities, Jakarta harus bersaing dengan 50 kota finalis dari 21 negara. Jakarta selaku pemenang kampanye We Love Cities 2018 dan pemenang nasional OPCC akan menerima sertifikat dan pengakuan global pada acara OPCC Global Awards Ceremony dalam rangkaian Global Climate Action Summit di San Francisco, Amerika Serikat pada 12 September 2018.
     
Tujuan kampanye ini adalah meningkatkan umpan balik dan melibatkan warga dalam pembangunan kota berkelanjutan untuk mendukung aksi menghadapi tantangan perubahan iklim.
     
Sementara itu, CEO WWF-Indonesia Rizal Malik menyampaikan seiring dengan meningkatnya populasi urban di dunia, yang akan berlipat ganda menjadi enam miliar pada tahun 2050.
       
Upaya mengatasi perubahan iklim tidak dapat dilakukan di tingkat nasional saja, melainkan membutuhkan partisipasi yang lebih aktif di tingkat perkotaan.
   
“Tantangan yang kita hadapi dalam memerangi perubahan iklim, menjaga ekosistem dan sumber daya alam tidak mengenal batas," kata Rizal Malik.
     
Kota berperan penting dalam menentukan arah pembangunan dunia yang berkelanjutan melalui penggunaan energi terbarukan, dan kota Jakarta adalah contoh inspiratif sebuah kota yang menanggapi tantangan ini dengan serius, katanya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018