Palu (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan para investor dan calon investor jangan ragu menggelontorkan invetasi modalnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.

"Saat ini potensi perdagangan dan investasi di KEK Palu sudah tersebar luas," kata Gubernur Longki dalam siaran persnya, Jumat.

Pada Kamis (5/6), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Sulteng menginisiasi kegiatan temu investor dalam KEK Palu dalam rangka percepatan realisasi pembangunan KEK Palu.

Sebagai pemerintah daerah, kata Gubernur, dirinya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas inisiatif temu investor KEK tersebut. Hal tersebut sangat penting guna menjembatani para pebisnis, pengelola KEK Palu, dan pemerintah daerah baik provinsi maupun Kota Palu selaku regulator di wilayah KEK Palu.

Gubernur juga mengatakan kegiatan ekspor langsung yang dicanangkan pemerintah pusat, merupakan suatu terobosan kebijakan yang sudah sejak lama dinanti masyarakat, kalangan usaha dan Pemprov Sulteng, dalam rangka meningkatkan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi daerah.?

Menurut dia, kebijakan itu, selain mampu menekan langsung angka dwelling time, juga dapat membantu efisiensi biaya dan waktu pengapalan ke negara-negara tujuan ekspor.

Apalagi kata dia, lokasi KEK Palu yang berdekatan dengan Pelabuhan Pantoloan, merupakan keunggulan strategis untuk dapat membangkitkan industri unggulan daerah yang ada di dalamnya, sehingga hasil-hasilnya pun bisa secepatnya diekspor ke negara-negara tujuan.

Sebelumnya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memerintahkan Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan untuk membawa investor menanamkan modalnya di Kawasan Ekonomi Khusus Palu.

"Mana Pak Putu, bawa industri Taiwan pindahin ke sini (KEK Palu,red.)," kata Menteri Airlangga dalam kunjungannya di Palu, Jumat 20 April 2018 lalu.

Ia mengatakan secara keseluruhan KEK Palu memiliki potensi yang bagus di mana semua fasilitas pendukung, seperti jalan, bangunan, dan pelabuhan telah dibangun Kemenperin.

Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018