Cibinong, Jawa Barat (ANTARA News) - Pelatih tim nasional U-23 Indonesia Luis Milla mengungkapkan alasan mengapa menempatkan Febri Hariyadi sebagai penyerang tengah (striker) di 20 menit akhir laga uji coba kontra Korea Selatan di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu.

Menurut Milla, Febri yang sejatinya merupakan pemain sayap memiliki kemampuan untuk menciptakan ruang yang berujung pada lahirnya peluang mencetak gol.

"Saya memang mencoba Febri menjadi striker di laga itu. Dia bisa menciptakan banyak sekali ruang dan membuat peluang dari bola-bola daerah," kata Milla di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu, usai laga yang selesai dengan skor 2-1 untuk kemenangan Korsel tersebut.

Febri Hariyadi sendiri bermain sebagai penyerang tengah usai striker naturalisasi Alberto "Beto" Goncalves diganti dengan Saddil Ramdani pada menit ke-70.

Strategi ini berjalan cukup baik karena di menit ke-93, Hansamu Yama Pranata berhasil menorehkan gol penyama yang membuat skor menjadi 1-1.

Gol itu berawal ketika Hansamu, bek sekaligus kapten timnas U-23 Indonesia, mendapatkan ruang terbuka persis di hadapan gawang Korsel.

Dia pun sukses mencetak gol setelah memanfaatkan umpan silang Saddil Ramdani dari sisi serang kanan Indonesia.

"Laga persahabatan memang menjadi saat untuk mencoba pemain. Febri menciptakan peluang dengan berlari melebar, Beto juga sudah bekerja luar biasa, demikian pula pemain lain seperti Septian David dan Stefano Lilipaly," tutur Milla.

Tim nasional U-23 Indonesia ditaklukkan timnas U-23 Korea Selatan dengan skor 1-2 pada laga uji coba yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu.

Gol Indonesia di pertandingan persiapan menuju Asian Games 2018 tersebut dicetak oleh bek Hansamu Yama Pranata di menit ke-90+3. Sementara gol Korsel dicetak oleh bek Jeong Taewook di menit ke-43 dan gelandang Han Seunggyu di menit ke-90+5.

Baca juga: Luis Milla sayangkan gol menit akhir Korsel

Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018