Jakarta (ANTARA News) - Presiden kelima, Megawati Soekarnoputri, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), KH Said Agil Siradj, bersama masyarakat pendukung Soekarno dan kaum nahdliyin akan merayakan haul Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Rabu.

Berdasarkan siaran pers dari DPP PDI Perjuangan yang diterima di Jakarta, Rabu, ritual tahunan di komplek makam Bung Karno, di Blitar, itu juga dihadiri cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno, sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan serta sejumlah tokoh masyarakat Jawa Timur.

Puti Guntur Soekarno adalah calon wakil gubernur Jawa Timur yang berpasangan dengan calon gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, keduanya diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
   
‎Megawati Soekarnoputri berangkat dari Jakarta menuju ke Malang sebelum melanjutkan perjalanan ke Blitar. Di Bandara Abdurrachman Saleh Malang, Megawati disambut oleh pengurus DPP PDI Perjuangan, antara lain, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekretaris Jenderal Ahmad Basarah.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Nusyirwan, juga tampak turut menyambut di Bandara Abdulrachman Saleh Malang.

Menurut Hasto Kristiyanto, perayaan haul Bung Karno ini adalah tradisi lama yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat setiap tahun. "Haul Bung Karno pada tahun lalu, juga dihadiri oleh Ibu Megawati dan Pak Said Agil Siradj di tempat ini," kata Hasto.

Hasto menjelaskan, dalam dokumen sejarah perjuangan bangsa, kelompok nasionalis dan relijius selalu berjalan bersama, bahkan kaum nahdliyin merupakan salah satu kelompok kekuatan penopang NKRI dengan ideologi Pancasila. "Di situlah titik ‎temunya, soekarnois dan kaum nahdliyin, membangun persahabatan dan gotong royong untuk bangsa dan negara," kata Hasto.

Alumnus Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini menambahkan, persahabatan antara soekarnois dan nahdliyin, saat ini tercermin juga dalam keterpaduan keduanya mengusung pasangan Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno pada pilkada Jawa Timur. 

Bagi PDI Perjuangan, kata dia, bergotong royong dengan kaum nahdliyin sudah ditanamkan sejak lama dan diajarkan dalam sekolah partai PDI Perjuangan. "

Keterpaduan ini, dapat berkorelasi positif dalam menghadapi pemilu presiden pada 2019. Apalagi dari hasil survei, terlihat dukungan kuat masyarakat di Jawa Timur untuk kepemimpinan Jokowi, " kata Hasto.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018