Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan Hari Lebaran 2018 jatuh pada Jumat menyusul hasil 12 pengamat Bulan (perukyat) melihat hilal, yang berarti pada Kamis malam takbiran mulai berlangsung untuk menyambut hari kemenangan itu.

Warga di sejumlah daerah di tanah air merayakan hari kemenangan itu dengan bertakbiran bersama-sama tetangga atau saudara di masjid setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengajak umat Islam mengagungkan malam Idul Fitri dengan takbiran di masjid, termasuk di Masjid Istiqlal.

"Takbiran kita mau ke sana, ayo ke sana," kata Nasaruddin saat menuju Istiqlal usai mengikuti Sidang Isbat Awal Syawal 1439 Hijriyah di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan kegiatan takbiran di Masjid Istiqlal dilakukan dengan memukul bedug secara simbolis dan sambutan. Selanjutnya takbiran dilakukan sampai pukul 23.00 WIB.

Dia mengatakan pengamanan di masjid terbesar ketiga di dunia itu dilakukan seperti biasa. "Seperti biasa aman. Istiqlal selama ini paling aman," kata dia.

Menurut Nasaruddin, secara umum gairah keberagamaan umat Islam selama Ramadhan tahun 2018 ini meningkat.

Hal itu, kata dia, nampak dari jumlah jamaah yang melangsungkan kunjungan ke Masjid Istiqlal.

"Kalau dulu separuh Ramadhan, tinggal separuh juga isinya. Ini masya Allah, terakhir makin penuh," kata dia.

Sementara itu, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada Kamis malam akan melaksanakan takbiran bersama warga di lima wilayah Jakarta.

Informasi yang dihimpun di Jakarta, Kamis, Anies akan memulai kegiatan takbiran pertama halaman Kantor Walikota Jakarta Selatan, kemudian melalukan siaran langsung dari Bundaran Hotel Indonesia.

Selanjutnya menuju Mesjid Jami Al Islam Jalan KS Tubun, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sedangkan Sandiaga untuk kegiatan pertama takbiran dilaksanakan di Mesjid Jami` At-Taqwa, Jalan Pisangan Baru Timur Nomor 4, RT 4/RW 9, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur.

Kemudian dilanjutkan takbiran ke Masjid Al Hidayah, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Selanjutnya Gubernur dan Wagub DKI Jakarta akan takbiran bersama dan bertemu di satu titik yakni di area CNI, depan Lippo Mall, Puri Indah, Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, menyiagakan 12 petugas keamanan internal untuk mengamankan rangkaian kegiatan pada malam takbiran pada Kamis dan pelaksanaan Shalat Idul Fitri pada Jumat (15/6).

"Dari sejak awal puasa, kami mengerahkan petugas keamanan outsource yang terlatih, enam laki-laki dan enam perempuan. Hanya sebulan saja," kata Wakil Ketua Panitia Ramadhan Masjid Agung Sunda Kelapa, Ustadz Mulyadi saat ditemui di Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta.

Menurut dia, tidak ada petugas tambahan dari kepolisian setempat yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan di lingkungan masjid.

"Dari Polsek Menteng, tidak ada (polisi yang diperbantukan) untuk area dalam masjid," katanya.

Polisi hanya berjaga di luar masjid. "Ini kan daerah ring satu Wapres. Jadi terbantu (pengamanannya). Otomatis mereka (Paspampres) mengamankan," katanya.

Mulyadi mengatakan, pihaknya juga memasang 25 CCTV di berbagai sudut di masjid untuk mengawasi situasi keamanan.

"Saya rasa lebih aman sekarang, laporan-laporan kehilangan lebih minim, mungkin karena kesadaran orang untuk beribadah," katanya.

Sementara pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri pada Jumat (15/6), DR H Ali Hasan Bahar, Lc, MA ditunjuk pihak Masjid Agung Sunda Kelapa sebagai khatib Idul Fitri, menggantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sebelumnya direncanakan menjadi khatib Idul Fitri di masjid tersebut.

"Rencananya kami gadang-gadang Gubernur DKI, beliau sudah oke, tapi ada protap dari Istana kalau misal Presiden Shalat di Masjid Istiqlal, yang punya wilayah harus menemani. Jadi khatib di Sunda Kelapa diganti," katanya.

Sementara sebagai imam Shalat Idul Fitri dijadwalkan akan dipimpin oleh Syeikh Essam Al Mizjazi yang berasal dari Timur Tengah.

Kondisi Keamanan
Sementara itu, Polri menyampaikan terima kasih kepada TNI dan pihak terkait serta seluruh masyarakat yang telah bersama-sama ikut menciptakan situasi yang kondusif pada arus mudik tahun 2018 dan H-1 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah.

"Situasi kamtibmas dilaporkan sampai dengan hari ini (14/6) secara keseluruhan Alhamdulillah terpantau aman, kondusif dan lancar," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Jakarta, Kamis.

Hingga saat ini Polri, TNI dan pihak terkait berada di jalur mudik dan non mudik, berpatroli di kota dan menyambangi kampung-kampung untuk memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman terbaik menjelang lebaran dan pascalebaran nanti.

"Kegiatan pemantauan akan terus dilaksanakan hingga pascalebaran nanti. Dengan harapan memberikan jaminan kepada masyarakat agar dapat memperingati Hari Raya Idul Fitri dengan aman dan tentwram," kata Setyo.

Polri menjamin keamanan selama lebaran tahun 2018 dengan memperketat pengamanan objek-objek vital, sentra-sentra ekonomi, tempat-tempat wisata dan rumah-rumah yang ditinggal mudik oleh pemiliknya, katanya.

"Agar seluruh masyarakat dapat mudik dan bersilahturahim dengan keluarga selama lebaran dan kami yang menjaga kamtibmas dengan rekan-rekan TNI dan seluruh stakeholder terkait," kata Setyo.

Hasil laporkan harian situasi kamtibmas Ops Ketupat 2018 pada hari ke 7 (H-2) pada Rabu (13/06) untuk gangguan kamtibmas telah terjadi 417 kejadian terdiri atas pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor dan penganiayaan berat.

Pada laka lantas sampai dengan hari ini telah terjadi sebanyak 899 kejadian. Hal ini mengalami penurunan sebanyak 420 kejadian dari tahun 2017, yaitu sebanyak 1.319 kejadian.

Dengan korban meninggal dunia pada tahun 2018 sebanyak 193 orang, sedangkan pada 2017 dengan korban meninggal dunia sebanyak 478 orang. Hal ini mengalami penurunan sebanyak 285 korban jiwa.

Sedangkan untuk pelanggaran lalu lintas telah terjadi sebanyak 79.981 pelanggaran.

Untuk arus mudik sendiri, hingga H-1 Idul Fitri 1439 Hijriah atau 14 Juni 2018 sekitar 68.000 orang pemudik telah meninggalkan ibu kota dan diberangkatkan dari Terminal Pulogebang, Jakarta.

"Jumlah pemudik yang berangkat dari terminal Pulogebang sejak H-8 hingga H-2 Idul Fitri 2018 mencapai 66.107 orang menggunakan 2.187 bus. Hingga pukul 10.52 WIB pagi ini (H-1), jumlah penumpang yang berangkat mencapai 2.057 orang menggunakan 59 bus," kata Kepala Terminal Terpadu Pulogebang Ismanto di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa puncak arus mudik di Terminal Terpadu Sentra Timur Pulogebang, Jakarta Timur, diperkirakan telah terlewati yakni pada H-3 atau Selasa (12/6).

"Jumlah penumpang pada H-3 (Selasa, 12/6) merupakan arus puncak sehingga pada beberapa hari mendatang jumlah penumpang diperkirakan bakal menurun," ujar dia.

Kepala Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang Noviesa F Pinem mengungkapkan jumlah penumpang pada puncak arus mudik (H-3) 2018 diperkirakan tidak sebanyak pada tahun lalu yang tercatat mencapai 13.133 penumpang pada H-3 Lebaran.

Menurut dia, salah satu penyebabnya karena libur lebaran kali ini lebih panjang dibandingkan tahun lalu.

Terminal Terpadu Pulo Gebang mulai beroperasi pada 2017. Terminal tersebut melayani pemudik untuk tujuan Sumatera, Jawa, dan Madura.

Terminal tersebut telah dilengkapi dengan 65 CCTV yang dipasang di sejumlah daerah yang ramai dan berpotensi rawan, serta alat pendeteksi logam.

Musibah Gempa
Gempa Bumi berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) pada Rabu (13/6) sekitar pukul 20.06 WIB menyebabkan 77 rumah rusak dan melukai 6 orang.

"Data sementara 6 orang luka ringan, 25 unit rumah rusak berat, 52 unit rumah rusak ringan, 2 unit masjid rusak berat, 1 unit masjid rusak ringan, 1 unit madrasah rusak berat dan 1 unit pondok pesantren rusak ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggunalan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta pada Kamis.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan episenter gempa berada di darat pada jarak sekitar 6 kilometer arah Timur Laut Sumenep, Jawa Timur dengan kedalaman 12 kilometer.

Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami dan merupakan jenis gempa bumi intraplate dengan hiposenter dangkal akibat aktivitas patahan lokal.

Gempa dirasakan kuat selama 5 detik yang menyebabkan masyarakat berhamburan panik ke luar rumah dan bangunan.

"Pada saat bersamaan juga sedang berlangsung salat tarawih. Guncangan gempa dirasakan naik turun disertai dengan bangunan yang rusak," tambah Sutopo.

Guncangan keras tersebut dirasakan masyarakat di Kecamatan Batu Putih meliputi Desa Bulaan, Desa Batu Putih Laok, Desa Bantelan, Desa Sergeng, dan di Kecamatan Dasuk di Desa Dasuk Timur, sedangkan nilai kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.

BPBD Sumenep bersama aparat dari Kodim 0827 Sumenep, Polri, Basarnas, PMI, relawan dan SKPD masih melakukan pendataan dan penanganan darurat.

"Pendataan jumlah kerugian materiil akibat gempa masih dilakukan. Petugas bersama masyarakat membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. Bantuan disalurkan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa," ungkapnya.

Di tempat lain, gempa beruntun juga mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Rabu-Kamis (13-14 Juni 2018).

"BMKG melaporkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 12 kali di Kepulauan Mentawai pascagempa dengan kekuatan 5,8 SR pada 13 Juni 2018 pukul 06.08 WIB," ungkap Sutopo.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,0 LS dan 98,76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat Kota Tua Pejat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 13 km.

Gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.

Gempa dirasakan lemah oleh masyarakat di Mantawai, bahkan beberapa gempa susulan tidak dirasakan guncangannya.

"Tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat gempa di Mentawai. Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal," tambah Sutopo.

BPBD Kepulauan Mentawai terus melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018