Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini dan anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsyi mengunjungi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk membicarakan keumatan.

Pertemuan itu dilakukan di sela-sela para politisi itu menjalankan ibadah umroh di Mekah, Selasa (5/6).

"Ini silaturahim biasa dan sudah kali kedua kami berkunjung ke kediaman Habib Rizieq di Mekah. Tentu kami tanya kabar dan bertukar pikiran tentang kondisi keumatan, kerakyatan dan kebangsaan Indonesia," kata Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Menurut Jazuli, pertemuan itu dalam rangka silaturahim dengan Habib Rizieq dan keluarga, kebetulan bersamaan saat dirinya mendampingi Ketua Majelis Syuro PKS melaksanakan ibadah umroh ramadhan.

Dia menceritakan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri mendiskusikan banyak hal dengan Habib Rizieq, intinya bagaimana kita sama-sama menjaga umat dan bangsa Indonesia.

"Intinya sama-sama menjaga umat dan bangsa Indonesia dari berbagai anasir serta komitmen untuk melaksanakan ideologi Pancasila secara konsekuen dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai terwujudnya sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Jazuli mengatakan, saat pertemuan itu, Habib Rizieq menyampaikan agar semua komponen bangsa menjaga NKRI dari berbagai rongrongan yang menghancurkan sendi-sendi berbangsa dan bernegara.

Selain itu, menurut dia, agar menghormati ulama dan agama-agama yang diakui di Indonesia, serta jangan memberi ruang pada paham dan kepentingan yang bertententangan dengan konstitusi, Pancasila dan norma-norma agama yang diakui di Indonesia.

Jazuli mengatakan, para petinggi PKS dan Habib Rizieq juga sepakat untuk terus menjaga kemandirian bangsa dari pengaruh asing yang jelas-jelas merugikan dan mengancam kedaulatan bangsa dan negara.

Baca juga: Wasekjen Gerindra: Rizieq imbau Gerindra-PKS-PAN-PBB berkoalisi

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018