Jakarta (ANTARA News) - Membersihkan organ kewanitaan menjadi upaya yanh harus setiap kaum hawa lakukan demi kesehatan intimnya terjaga. Namun, perlukah menggunakan sabun?

"Sabun untuk badan sifatnya basa. Sementara vagina bersifat asam. Untuk area kewanitaan jangan dibersihkan dengan sabun," kata Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RSB Permata Sarana Husada, dr. Neni Anggraeni, Sp.OG di Jakarta, Jumat. 

Jika tetap memaksakan membersihkan organ intim dengan sabun, maka keseimbangan flora di area itu bisa terganggu. Akibatnya, berbagai masalah kesehatan di sekitar area itu bisa muncul semisal keputihan dan lainnya. 

Neni menyarankan menggunakan air sebenarnya sudah cukup untuk membersihkan area kewanitaan bagian luar. Jika perlu, bisa menggunakan bahan yang ph nya asam dan mengandung bahan alami sehingga tak menyebabkan iritasi pada Miss V. 

Lalu, seberapa sering harus membersihkan area V? 

"Kalau aktifitas padat, cairan (keputihan) banyak, bukan langsung dibersihkan. Lihat dulu, kalau terlalu banyak segera ganti celana dalam. Keringkan area V," saran Neni. 

"Setiap ada cairan langsung dibersihkan enggak bagus juga. Flora dalam vagina kalau sering dibersihkan akan tergganggu. Malah patogen bertambah pesat," sambung dia. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018