Ambon (ANTARA News) - Duta Baca Indonesia Najwa Shihab menyatakan, meningkatkan minat baca masyarakat diperlukan kerja "keroyokan" atau kerja bersama seluruh pihak.

"Saya merasa kita harus keroyokan yakni seluruh pihak secara bersama jika ingin meningkatkan minat baca masyarakat terutama generasi milenial," katanya saat pencanangan Gerakan Ambon Gemar Membaca di Ambon, Kamis.

Menurut dia, GAGM akan menjadi gerakan yang dilakukan semua masyarakat Ambon, karena gerakan ini dicanangkan oleh pemerintah tetapi jika ditunjang semua pihak masyarakat, baik pihak swasta, sekolah, dan orang tua siswa.

"GAGM akan menjadi gerakan yang membawa dampak dan pengaruh jika semua pihak bahu-membahu melakukan karena tidak bisa dipaksa. Menyukai buku itu harus muncul dari kesadaran dan harus dibiasakan, bisa dilakukan oleh pemerintah, bisa dilakukan oleh sekolah dengan menyediakan fasilitas," katanya.

Najwa mengatakan, penyediaan fasilitas tetapi tidak ditunjang minat baca juga mustahil, karena itu harus mendapat dorongan dari keluarga.

"Karena sekali lagi ini merupakan gerakan yang hanya akan berhasil kalau semuanya berupaya bersama-sama untuk menyukseskan gerakan ambon membaca ini, terutama pihak keluarga untuk saling mengingatkan dan menumbuhkan minat baca," ujarnya.

Diakuinya, penggunaan teknologi tidak dilarang terutama untuk mencari pengetahuan. Jadi media sosial tidak mungkin dilarang, tidak bisa dilarang, tidak perlu dilarang jika upaya menggunakan teknologi untuk meningkatkan minat baca.

Najwa mencontohkan teknologi Ipusnas yakni aplikasi perpustakaan digital yakni upaya mendownload perpustakaan digital yang bisa diakses secara gratis melalui HP.

"Upaya tersebut merupakan salah satu cara kita menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengetahuan, yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan teknologi untuk mencerdaskan bangsa melalui berbagai aplikasi yang memungkinkan kita untuk lebih banyak membaca," tandasnya.

Ia menambahkan, pendekatan membaca melalui HP yakni IPusnas adalah aplikasi perpustakaan digital persembahan Perpustakaan Nasional RI bekerja sama dengan Aksamaraya selaku pengembang aplikasi, yang dirancang sedemikian rupa sehingga menyerupai media sosial.

"Program Ipusnas merupakan perpustakaan digital yang dilengkapi fitur-fitur media sosial, yang terhubung dan berinteraksi dengan sesama pengguna maupun komunitas lainnya. Kita juga dapat memberikan rekomendasi buku yang sedang Anda baca, menyampaikan ulasan buku dan mendapatkan teman baru," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018