Dar es Salaam, Tanzania (ANTARA News) - Seorang pejabat senior Pemerintah Tanzania menyampaikan keprihatinan mengenai menyusutnya air Danau Manyara, dan menyerukan lebih banyak upaya untuk menyelamatkan daya tarik utama wisata itu dari kekeringan.

Sekretaris Tetap di Kementerian Sumber Daya Alam dan Pariwisata Gaudence Milanzi mengatakan keseimbangan antara pelestarian margasatwa dan kegiatan manusia mesti dicapai sebab air di danau yang menjadi tempat tinggal flamingo dan kuda nil itu terus menyusut dalam laju yang mengkhawatirkan.

"Taman Nasional Danau Manyara mengering dengan cepat, rata-rata lima persen setiap tahun, akibat kegiatan manusia," kata Milanzi kepada 13 sekretaris tetap dari berbagai kementerian dalam kunjungan ke Taman Nasional Danau Manyara untuk menilai dampak kegiatan manusia pada danau itu pada Minggu (4/3).

"Tugas ini memerlukan perhatian lebih dari satu kementerian," kata Milanzi sebagaimana dikutip Xinhua. "Itu sebabnya mengapa kita telah berkumpul untuk menemukan cara menyelamatkan danau tersebut."

Milanzi mengatakan masing-masing dari ke-13 kementerian memiliki peran untuk menyelamatkan danau itu, yang merupakan rumah bagi beragam jenis lansekap dan margasatwa.

"Anda benar-benar bisa berkendaraan menyeberangi danau," katanya.

Menurut Kiwango, dampak dari kegiatan manusia di danau itu telah mengakibatkan hilangnya sebagian spesies air, termasuk burung flamingo. Kondisi di dalam danau juga telah mempersulit kelangsungan hidup kuda nil, tambah Kiwango. (Uu.C003)
 

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018