Koba (ANTARA news) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Iskandar mengatakan sekolah tidak mesti diliburkan menyusul kasus kesurupan yang menimpa sejumlah siswa SMPN 2 Lubuk Besar.

"Itu yang kami sayangkan, mestinya sekolah tidak diliburkan dan proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa kendati ada kasus kesurupan yang menimpa beberapa siswa," katanya di Koba, Sabtu.

Hal itu dikatakannya menyikapi keputusan Kepala SMPN 2 Lubuk Besar yang meliburkan siswanya selama seminggu karena ada kasus kesurupan yang menimpa beberapa siswa.

"Memang sudah disampaikan kepada kami terkait meliburkan anak selama seminggu itu. Saya sudah sarankan tidak mesti diliburkan, tetapi sepertinya guru dan kepala sekolahnya yang bersikukuh mau diliburkan," katanya.

Iskandar mengaku pernah menjadi kepala sekolah di Kecamatan Jebus dan pernah mengalami kasus serupa dan dirinya tidak meliburkan sekolah.

"Saya tidak meliburkan sekolah, hanya meliburkan anak yang terkena kasus kesurupan saja. Kami pulangkan ke rumahnya sembari diobati dan kalau sudah baik kami minta kembali masuk sekolah, bukan meliburkan semua anak," katanya.

Menurut dia, sebenarnya kasus kesurupan yang menimpa siswa bisa diambil hikmahnya untuk memperkuat mental spritual siswa.

"Mental spritual anak saja yang diperkuat, undang tokoh agama untuk memberikan pengajian di sekolah. Ini akan lebih baik untuk memperbaiki mental anak," katanya.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018