... 2018 adalah era bunga murah sudah berakhir. Berbagai bank sentral mulai dari Fed hingga European Central Bank berniat melakukan pengetatan moneter...
Padang (ANTARA News) - Perry Warjiyo dinilai sebagai calon gubernur Bank Indonesia yang berpengalaman dan mumpuni, namun diragukan dapat membuat kebijakan moneter yang "berani" dan signifikan di tengah pengetatan moneter perekonomian global, kata seorang ekonom dan anggota Komisi XI DPR.

Ahli ekonomi dari INDEF, Bhima Yudhistira, saat dihubungi, Sabtu, mengatakan, Warjiyo merupakan sosok internal Bank Indonesia yang berpengalaman sehingga mampu meningkatkan soliditas di tubuh otoritas moneter.

Namun, Warjiyo dikhawatirkan kurang membuat gebrakan dalam menjawab tantangan global sehingga membuat Bank Indonesia berada dalam status quo.

"Padahal 2018 adalah era bunga murah sudah berakhir. Berbagai bank sentral mulai dari Fed hingga European Central Bank berniat melakukan pengetatan moneter," kata Yudhistira.

Anggota Komisi XI DPR yang membidangi Keuangan dan Perbankan, Muhammad Purnamasidi, mengatakan, jika Warjiyo terpilih, dia harus membuat kebijakan yang lebih dinamis, baik untuk penguatan kerangka kebijakan moneter dan makroprudensial.

"Perlu buat kebijakan yang dinamis, lebih maju dan progresif di banding dengan kebijakan gubernur Bank Indonesia yang lama," kata anggota Fraksi Partai Golkar DPR itu.

Bank Indonesia yang dikonfirmasi terkait calon gubernur Bank Indonesia, mengaku belum mengetahui pengajuan nama calon pengganti Agus Martowardojo yang akan pensiun sebentar lagi.

"Saya belum tahu, itu yang tahu Presiden Joko Widodo," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, di Padang.

Istana Kepresidenan sudah mengkonfirmasi Jokowi telah mengirim nama calon gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023 ke DPR, Jumat kemarin

Nur Purnamasidi, anggota Fraksi Partai Golkar DPR, mengatakan, adalah nama Perry Warjiyo yang diajukan Jokowi sebagai calon tunggal itu. Selanjutnya Warjiyo harus diuji kelayakannya di depan DPR.

Sebelumnta ada empat nama yang disodorkan yaitu mantan Menteri Keuangan dan Kepala BKPM, Chatib Basri, Menteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan petahana Agus Martowardojo.

Pewarta: Indra Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018