Mataram (ANTARA News) - Tim pencarian dan pertolongan gabungan berhasil menemukan Abdul Hamid (50) dalam keadaan meninggal dunia di pantai Desa Penapapali, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, setelah hilang terseret arus banjir pada Sabtu (13/1).

"Korban banjir di Bima ditemukan pada Selasa (16/1), pukul 08.00 WITA," kata Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram I Gusti Lanang Wiswananda, di Mataram, Selasa.

Korban ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang mencari ikan di laut. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan mobil Tim SAR Pos Bima.

Abdul Hamid dilaporkan hilang dan diduga terseret arus banjir yang terjadi pada Sabtu (13/1). Tim SAR Pos Bima bersama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bima, dan masyarakat melakukan upaya pencarian selama tiga hari.

Banjir yang disebabkan meluapnya air DAM Ncera ketika terjadi hujan lebat menyebabkan 13 desa di lima kecamatan terendam, yakni Kecamatan Belo, Woha, Palibelo, Madapangga, dan Monta.

Selain itu, Tim SAR gabungan juga menemukan korban tenggelam di laut, Dedi Suriadi (26), dalam keadaan meninggal di perairan pantai Semeti, Desa Selong Belanak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, pada Selasa (16/1) sekitar pukul 06.00 WITA.

Warga Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, itu ditemukan dalam kondisi mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian musibah. Tim SAR gabungan kemudian membawa jenazah korban ke rumah duka.

Dedi Suriadi tenggelam ke tengah laut bersama Eka Madayati, yang diduga kekasihnya pada Minggu (14/1) sekitar pukul 13.00 WITA.

Pemuda itu terseret arus hingga tenggelam ke tengah laut ketika hendak menyelamatkan Eka Madayati, yang juga terseret arus ke tengah laut setelah terpeleset saat berswafoto di pinggir tebing pantai.

Pewarta: Awaludin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018