Nunukan (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara tetap melanjutkan program dokter terbang yang diperuntukkan bagi puskesmas atau rumah sakit yang berada di pelosok, pedalaman dan wilayah perbatasan dengan Malaysia.

Hal ini disampaikan, Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie melalui pesan tertulisnya, Minggu dalam rangka pemenuhan layanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan tetap dilanjutkan pada 2018.

Program dokter terbang yang digagas pada 2014, dinilai sangat membantu optimalisasi layanan kesehatan di pelosok dengan menyediakan tenaga medis lain seperti perawat pada daerah yang sulit dijangkau.

"Program dokter terbang yang digagas 2017 sangat bermanfaat bagi masyarakat di daerah terpencil makanya perlu dilanjutkan dengan semakin memperluas wilayah penyebarannya nanti," ujar Irianto.

Pelaksanaan program ini, kata dia, sekaitan dengan pemerataan layanan kesehatan yang maksimal di wilayah Provinsi Kaltara.

Untuk memaksimalkan program ini, Pemprov Kaltara melalui dinas kesehatan akan menyurati Pemkab Nunukan dan Malinau agar mendata jenis penyakit yang terdeteksi di wilayah perbatasan.

Maksud daripada pendataan penyakit ini adalah memudakan tim dokter yang akan terjun melakukan diagnosa. Tenaga dokter yang diterjunkan merupakan spesialis yang didampingi para medis lainnya.

Irianto merencanakan, program dokter terbang pada 2018 ini diturunkan pada daerah atau desa yang belum pernah dikunjungi pada 2017. 

Pewarta: Muhammad Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018