Jakarta (ANTARA News) - PT Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN (Persero), akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Blok 3 Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah, yang menurut rencana mulai dioperasikan mulai tahun 2020.

"Pembangkit listrik yang mulai beroperasi pada pertengahan 2020 ini akan menambah daya 780 MW atau setara dengan memasok lima juta rumah tangga," kata Direktur Utama Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani dalam siaran pers perusahaan Sabtu.

"Pembangkit ini merupakan implementasi program pemerintah 35.000 MW," katanya mengenai proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas daya 780 MW dengan nilai Rp4,8 triliun itu.

Dengan asumsi produksi PLTGU Blok 3 Tambak Lorok mencapai 3,7 GWh per tahun, ia menjelaskan, maka akan diperoleh penghematan pemakaian bahan bakar sampai Rp581 miliar per tahun.

Pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement, and Contruction/EPC) pembangkit akan dilakukan Konsorsium GE Power, Marubeni Corporation, dan PT Hutama Karya (Persero).

Pada Jumat (14/7), dilakukan penandatanganan kontrak EPC PLTGU Blok 3 Tambaklorok oleh Direktur Utama Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani, Senior Operating Officer Marubeni Corporation Takashi Fujinaga, Direktur Operasi Hutama Karya Suroto, dan Regional General Manager GE Gas Power Systems GE Power Venkat Kannan disaksikan oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Sesuai kontrak, pekerjaan EPC pembangkit, yang berperan sebagai load follower, akan dilakukan selama 28 bulan, operasi dijadwalkan bisa mulai pada April 2020.

Menurut Sripeni, proyek berada di lahan pembangkit yang sudah ada sehingga tidak ada kendala dalam proses perizinan dan pembebasan lahan.

Ia juga mengatakan PLTGU Blok 3 Tambak Lorok akan menjadi proyek pembangkit gas terbesar yang dikembangkan Indonesia Power. "Turbin gas ini merupakan paling efisien di dunia," ujarnya.


Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017