... saya harus menerima bagian tanggung jawab saya atas kegagalan ini."
London (ANTARA News) - Kepala dewan wilayah apartemen maut yang terbakar dan menewaskan setidak-tidaknya 80 warga di London, Inggris, menyatakan mengundurkan diri lantaran dikritik lalai saat menangani musibah pada 14 Juni 2017 itu.

"Sebagai pemimpin wilayah, saya harus menerima bagian tanggung jawab saya atas kegagalan ini," kata Nicholas Paget-Brown, kepala dewan wilayah setingkat kecamatan di Kensington & Chelsea, Jumat (30/6).

Ia menyadari kritik atas keputusan yang mulai dikemukakannya secara terbuka pada Kamis (29/6), untuk menangguhkan rapat wilayah tersebut menyangkut tragedi kebakaran di apartemen Grenfell Tower.

Paget-Brown kembali dikecam secara keras lantaran menyatakan rapat pada Kamis lalu dinyatakan tertutup, terutama bagi media massa yang akan meliputnya.

Juru bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Jumat pagi mengkritik keputusan penyelenggaraan rapat tertutup itu.

"Itu tidak tepat karena seharusnya menjadi pusat perhatian lantaran begitu banyak orang meninggal atau tidak diketahui nasibnya," kata Paget-Brown, yang juga anggota Partai Konservatif pimpinan Theresa May, menanggapi kritikan terhadap dirinya.

Nicholas Paget-Brown tercatat mulai menjadi anggota dewan wilayah Kensington & Chelsea pada 8 Mei 1986 dan menjadi ketua dewan pada 23 Mei 2013.

Pemerintah Inggris pada Kamis menunjuk seorang mantan hakim untuk memimpin penyelidikan terhadap kebakaran mengerikan tersebut.

Para warga di kompleks gedung ingin mengetahui penyebab api menyebar begitu cepat, dan apakah langkah keselamatan kebakaran sudah mencukupi. Mereka juga ingin mendapat penjelasan mengapa kekhawatiran mereka tidak diperhatikan.

Theresa May sebagai pucuk pimpinan pemerintahan parlementer monarki di Inggris juga mendapat kecaman luas karena dinilai lambat dalam memberikan tanggapan awal saat kebakaran terjadi, bahkan mendapat liputan luas sekaligus mendapatkan perhatian masyarakat dunia.

Sementara itu, Pemerintah Inggris pada Jumat juga mengumumkan bahwa sebanyak 149 gedung tinggi tidak memenuhi standar keamanan saat uji coba diselenggarakan pascakebakaran Grenfell Tower.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017