Jarang ada komedian yang seperti beliau."
Surabaya (ANTARA News) - Pelawak khas Surabayaan, Priyo Aljabar, meninggal dunia di usia 52 tahun akibat kanker jaringan lemak (liposarkoma) yang terpantau dideritanya setahun terakhir ini.

"Saya mendapat kabar Cak Priyo meninggal dunia pada sekitar pukul 21.12 tadi malam," ujar Suko Widodo, sahabat Priyo Aljabar, saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu dini hari.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair) itu menjadi karib Priyo Aljabar saat memandu acara "Cangkrukan" di salah satu televisi swasta lokal di Surabaya periode 2002 -- 2009.

Sejak itu hubungan keduanya berlanjut, di antaranya turut menggagas forum dialog bulanan "Bangbang Wetan" di Surabaya yang menghadirkan pembicara budayawan Emha Ainun Nadjib, yang terus berlangsung hingga sekarang.

"Dalam seminggu terakhir kondisinya memang dikabarkan terus memburuk," ujar Suko.

Dia mengenang Priyo adalah seorang komedian yang cerdas lantaran mampu menyajikan materi dan informasi segar sekaligus aktual.

"Tampaknya dia tak pernah berhenti membaca buku, karena itu lawakan-lawakannya selalu segar dan kekinian," katanya.

Di setiap lawakannya, ia menilai, Cak Priyo selalu membela masyarakat yang termarjinalkan dengan cara yang cerdas.

"Jarang ada komedian yang seperti beliau," ucapnya.

Karir komedi Priyo berawal dari grup lawak Galajapo yang dirintis sejak awal 1980 bersama almarhum Lutfi dan Muhammad Cheng Hoo Djadi Galajapo.

Sepeninggal Priyo, komedian Djadi mengemukakan bahwa kini dirinya merasa sendirian, setelah Lutfi terlebih dahulu tutup usia akibat kecelakaan lalu lintas pada 2016.

Bagi Djadi, Priyo adalah motor Galajapo.

"Dia seorang kutu buku yang membuat lawakan kami menjadi lebih hidup," katanya.

Atas kecerdasannya itu pula, menurut Djadi, karir Priyo di dunia hiburan sempat moncer di Jakarta saat rutin mengisi acara Ludruk Humor di sebuah salah satu stasiun televisi pada awal 2000-an.

"Sejak ditinggal Priyo ke Jakarta, Grup Galajapo jadi vakum. Sekarang dia meninggalkan kita untuk selamanya," katanya.

Menurut Suko, jenazah Priyo rencananya akan dikebumikan di pemakaman umum tak jauh dari rumahnya di Desa Pucang Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu dini hari.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Hanif Nashrullah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017