Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla mengatakan bahwa penghargaan kepada Hak Kekayaan Intelektual (Haki) bisa dimulai dengan kesadaran dari setiap individu. "Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghargai Haki, tapi yang terpenting adalah kesadaran kita sendiri," kata Wapres M Jusuf Kalla pada acara penganugerahan Haki di Jakarta, Kamis malam. Oleh karena itu, tambah Wapres, harus mulai melihat apakah kita menggunakan barang dan membeli sesuatu yang asli atau palsu. Wapres mencontohkan apakah di rumah kita membeli kaset, vcd atau semua hal yang berkaitan dengan Haki secara asli. Selain kesadaran, tambah Wapres, harus dilakukan dengan penegakkan hukum yang tegas. Setelah itu, tambahnya, baru bisa menghargaai Haki dalam arti ikut menjaga. "Yang paling penting menjaga orang yang ingin memalsu. Kenapa orang ingin memalsu, karena orang ingin dapat keuntungan. Kenapa ingin dapat untung karena yang asli mahal," kata Wapres. Karena itu, Wapres meminta para produsen agar bisa menjaga agar harga produknya bisa bersaing dan tidak terlalu tinggi perbedaannya. Dalam pandangan Wapres, menjiplak atau meniru atau membajak dalam jangka pendek memang memberikan keuntungan namun dalam jangka panjang justru akan merugikan. "Kalau kita tak menghargai Haki, tentu lama-lama kita tak ada inovasinya, karena hilang inovasinya maka akan sulit berkembang," katanya. "Menghormati Haki pada hakekatnya adalah menghargai apa saja yang keluar dari otak manusia, dengan demikian menghargai Haki pada hakekatnya juga menghormati manusia," kata Wapres. Sebelumnya Menteri Perdagangan yang juga Wakil Ketua Harian Tim Nasional Penanggulangan HAKI Mari Elka Pangestu menegaskan penghargaan atas Haki, khususnya soal VCD bajakan, harus dilakukan langsung kepada produsennya. "Dalam kasus VCD bajakan yang penting bukan menangkap dan membakar VCD bajakannya tapi hulunya yang memproduksinya," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007