Bandarlampung (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin mengatakan tidak ada zona rawan konflik dalam pilkada serentak yang akan dilaksanakan di Provinsi Lampung, namun massa pendukung kepala daerah yang berpotensi menciptakan konflik.

"Tidak ada daerah di Lampung yang masuk dalam zona merah konflik pilkada, namun massanya itu yang dikhawatirkan, sehingga sangat diperlukan adanya pembinaan dari para calon kepala daerah," kata Kapolda Lampung di Bandarlampung, Rabu.

Menurut dia, suasana pilkada sudah mulai memasuki masa pendaftaran dan saat kampanye nanti akan ada pertemuan massa pendukung.

"Kalau massa pendukung bertemu, biasanya akan terjadi perselisihan apabila tidak ada pembekalan dari para calonnya," ujar Dang Ike --sapaan akrabnya--.

Ia mengatakan, pihaknya juga akan mengerahkan 2/3 pasukan untuk pengamanan Pilkada serentak 2017 mendatang.

Kapolda menyebutkan, Lampung sudah yang kedua kalinya menyelenggarakan pilkada serentak, jadi tidak akan begitu menyulitkan karena memang sudah pernah melaksanakan kegiatan serupa.

"Saya harap ke depan, para calon dapat membekali massa pendukungnya sehingga tidak menimbulkan keributan maupun kerusuhan antar para pendukung," kata dia.

Brigjen Ike menegaskan secara garis besar tidak ada wilayah Lampung yang masuk dalam zona merah karena memang masyarakatnya sudah memahami arti penting pesta demokrasi.

Terkait personel yang dilibatkan, sesuai aturan 2/3 pasukan, dengan melibatkan berbagai unsur dan elemen masyarakat maka upaya pengamanan dapat dilakukan dengan maksimal.

Nanti, polisi juga akan berkoordinasi dengan aparat TNI maupun elemen masyarakat, baik dari pemerintahan maupun lainnya.

"Jelasnya, kita tidak akan bekerja sendiri karena pilkada serentak ini merupakan salah satu hajat besar masyarakat Lampung," kata dia.

Ia juga berharap masing-masing massa pendukung dapat menahan diri terhadap provokasi-provokasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan data, KPU Lampung akan melaksanakan pilkada serentak 15 Februari 2017 dengan diikuti 11 pasangan calon kepala daerah di lima kabupaten.

Pewarta: Edy Supriyadi & Agus S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016