Manado (ANTARA News) - Politeknik Kelautan Perikanan Bitung, Sulawesi Utara mengembangkan bahan pengawet ikan segar menggunakan bahan dasar tempurung kelapa sebagai pengganti formalin.

"Pengawet alami ini bisa bertahan sampai satu minggu," kata Ketua Program Studi Teknik Pengolahan Produk Perikanan Fidel Ticoalu di Bitung, Minggu.

Gambaran singkat cara kerja untuk mendapatkan bahan pengawet ini, kata dia, tempurung dimasukkan ke dalam wadah pembakaran yang berbentuk tong.

Dari tong sumber pembakaran ini dihubungkan dengan pipa yang tersambung dengan tempat pendinginan (kondensasi menggunakan es).

"Asap dari hasil pembakaran ini akan bersentuhan dengan wadah pendingin berisi es, dari sini akan muncul air. Nah air yang ditampung dalam wadah inilah yang menjadi pengawet," katanya.

Dia menjelaskan, tiga ikatan tempurung kelapa berukuran sedang ketika dibakar akan menghasilkan sekitar 1,5 liter bahan pengawet ikan.

"Bahan pengawet pengganti formalin ini dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok nelayan yang ada di pesisir pantai Sulut. Bahan dasarnya mudah diperoleh dan alami," katanya.

Meski begitu Ticoalu menambahkan, Politeknik-KP masih akan melakukan pengembangan-pengembangan termasuk pengujian lebih lanjut bahan pengawet berbahan dasar tempurung kelapa ini.

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016