Ankara (ANTARA News) - Turki akan mengabadikan korban upaya kudeta yang gagal untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 15 Juli sebagai nama jembatan di Selat Bosphorus, Istanbul, menurut pernyataan Perdana Menteri Binali Yildirim.

Jembatan yang dibuka tahun 1973 dan sampai sekarang hanya disebut Jembatan Bosphorus itu mulai sekarang akan dinamai Jembatan Syuhada 15 Juli (July 15 Martyrs' Bridge) menurut Perdana Menteri kepada para pewarta setelah menghadiri rapat kabinet Senin larut malam (25/7).

Menurut warta kantor berita AFP, Yildirim mengatakan jembatan itu dipilih untuk dinamai kembali karena merupakan "target perencana kudeta" pada malam 15 Juli yang menewaskan sejumlah warga sipil tewas.

Jembatan yang merupakan titik strategis utama yang menghubungkan Eropa dad Asia itu diblokir oleh para tentara pemberontak bersenjata pada malam 15 Juli, yang menjadi tanda adanya upaya kudeta bagi warga Istanbul.

Dengan menggunakan helikopter tempur, para pemberontak melepaskan tembakan ke kerumunan pendukung Presiden Erdogan yang berkumpul di jembatan tersebut.

Para pemberontak akhirnya menyerah setelah kewalahan menghadapi para demonstran.(ab/)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016