Lombok Timur (ANTARA News) - Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) bersama dengan Pusat Kajian Antropologi FISIP Universitas Indonesia menginisiasi pembentukan Klub Pengukur Curah Hujan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Pembentukan klub tersebut merupakan bagian dari implementasi program Warung Ilmiah Lapangan (WIL) yang dilaksanakan oleh Puska UI melalui dukungan ICCTF dengan tujuan mengantisipasi kerugian petani akibat gagal panen yang disebabkan pengaruh perubahan iklim.

"Dengan program ini diharapkan dalam lima tahun yang akan datang kita punya pola bagus untuk bertani. Jadi maksud program ini adalah membantu petani dalam menentukan waktu yang tepat untuk bertani hingga panen dalam kondisi perubahan iklim," tutur anggota Majelis Wali Amanat ICCTF Jatna Supriatna saat ditemui di Lombok Timur, NTB, Selasa pagi.

Sementara itu, Guru Besar Antropologi-FISIP UI Prof. Yunita T. Winarto menilai, program tersebut berjalan dengan sangat baik dan mendapat respons positif dari para petani di Lombok Timur, serta diharapkan mampu mengurangi dampak perubahan iklim dalam bidang pertanian di wilayah tersebut.

Ia menuturkan, relatif kurang dari dua tahun sejak pembentukan program tersebut pada akhir 2014 hingga juli 2016 sudah tersusun sebanyak sembilan klub di tiga kecamatan di Lombok Timur, masing-masing empat klub di Kecamatan Keruak, tiga klub di Kecamatan Sakra, dan dua klub di Kecamatan Jerowaru.

"Ini kerja sama yang baik antara petani, pemerintah dan ilmuwan dalam program seperti ini. Karena sepengalaman kami, tidak mudah mengumpulkan kawan-kawan petani untuk ikut program seperti ini dalam waktu relatif singkat," ujar Yunita salah satu inisiator.

Program tersebut bermaksud membentuk jejaring wilayah antara pemerintah, penyuluh pertanian, petani, ilmuwan, dan para pihak lainnya untuk membantu petani meningkatkan kemampuan adaptasi pada perubahan iklim melalui pembelajaran agrometeorologi dalam WIL.

WIL mengembangkan sebuah pendekatan penyuluhan baru dengan pengalihan pengetahuan untuk pemanfaatan operasional, tuturnya.

Program WIL yang dipelopori oleh Puska UI tersebut pelaksanaannya didukung secara langsung oleh ICCTF mulai April 2016 hingga Maret 2018 dengan wilayah operasi utama di Kabupaten Indramayu (Jawa Barat) dan Kabupaten Lombok Timur (NTB).

ICCTF merupakan satuan tugas di bawah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang bertugas mengelola dana untuk penanggulangan perubahan iklim di Indonesia.

Satgas tersebut didirikan pada 2009 dan bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi koordinasi penanganan perubahan iklim di Indonesia sesuai dengan Rencana Aksi Nasional/Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016