Rengat (ANTARA News) - Seorang warga bernama Ardi asal Dusun Sungai Arang Kelurahan Pangkalan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, tewas mengenaskan akibat tertimbun tanah longsor di kawasan eks galian tambang batu bara perusahaan Riau Bara Harum (PT RBH).

"Korban telah meninggal dunia karena tidak tertolong setelah dirujuk ke rumah sakit," kata Kapolres Indragiri Hulu AKBP Abas Basuni SIk melalui Paur Humas Polres Inhu Iptu Yarmen Djambak di Rengat, Senin.

Ia mengatakan, korban Ardi (23) meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor terjadi di RW 10, RT 37 Dusun Sungai Arang Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida.

Korban awalnya bersama dua rekannya Amat (40) dan Joko (15) warga yang sama mencoba cari ikan di waduk galian tambang dengan cara mengeringkan air danau sisa galian PT RBH yang berada di wilayah tidak jauh dari pemukiman penduduk.

"Korban berusaha keras untuk mengeringkan waduk dengan membuat parit kedalaman 2 meter dan lebar 1 meter, pakai cangkul," sebutnya.

Menurutnya, parit tersebut dimaksudkan untuk menyalurkan air dari danau dengan harapan mengering dan dapat ikan, namun saluran air yang mereka gali tiba - tiba runtuh menimbun korban yang masih berada didalamnya.

"Korban tertimbun dalam posisi berdiri," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, sebutnya, kedua teman korban mencoba evakuasi dengan cara mencangkul tanah yang longsor sekaligus memberitahukan kepada tetangga telah terjadi kecelakaan, Ardi berhasil diangkat untuk mendapatkan perawatan.

Korban segera dilarikan ke Klinik Duta Medika Simpang PT KAT dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat di Pematang Reba, tapi malang, nyawa korban tidak tertolong.

Salah satu warga Indragiri Hulu Sand mengatakan, inilah akibat penggalian yang tidak teratur, selain dampak dari belum seluruhnya dilakukan reklamasi oleh pihak perusahaan RBH.

"Banyak kolam yang terbentuk justru membahayakan masyarakat maupun ternak," ujarnya.

Pewarta: Asripilyadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016