Tim tuan rumah Persis menghadapi Persisko yang disaksikan ribuan orang penonton berlangsung seru dan menarik pada babak pertama karena kedua kesebelasan menampilkan permainan cepat untuk saling mengalahkan lawan.
Persis yang menurunkan pemain-pemain cukup berpengalaman di babak pertama tampil menyerang dengan umpan umpan dari kaki ke kaki sehingga banyak menciptakan peluang ke gawang Persisko.
Persis berhasil memasukan gol ke gawang Persisko menit ketiga melalui hadiah tendangan titik penalti, setelah pemainnya Johan Yoga dijatuhkan oleh kiper Agung Andri. Anindito yang diberikan kepercayaan mengambil eksekusi penalti berhasil mengecoh kiper Persisko, dan kedudukan 1-0 untuk Persis.
Persis yang unggul sementara satu gol langsung meningkatkan tempo permainan melalui serangan pemainj depan Robi Fajar, Johan Yoga, dan Agung Wowot yang sering membahayakan gawang lawan.
Persis baru menambah gol menit 18 melalui tendangan keras Agung Wowot. Gol Agung itu, setelah memanfaatkan umpan tarik yang dilakukan oleh Johan Yoga dari saktor kanan, sehingga mengubah kedudukan menjadi 2-0 untuk tim tuan rumah.
Persis kembali membekukan kemenangan menjadi 3-0, melalui tendangan keras Robi Fajar di menit 33 yang berhasil melewati dua pemain belakang dan hanya berhadapan dengan kiper Agung Andri.
Persisko mempunyai satu peluang di babak pertama menit 27 melalui Toni Yuli, tetapi sundulan kepala pemain nompor 11 itu, berhasil diselamatkan dan dalam pelukan kiper Persis Agung Prasetyo, sehingga kedudukan tetap bertahahn 3-0 hingga babak pertama usai.
Persis memasuki babak kedua tetap bermain konsisten meski tempo permainan cenderung menurun dibanding babak kedua, sedangkan Persisko mampu mengimbangi permainan dengan mendalkan serangan balik. Namun, Persisko serangannya masih mampu digagalkan barisan pemain belakang Persis.
Persis mulai menit 55 telah melakukan rotasi pemain dengan mamasukan delapan pemainnya dibangku cadangan termasuk kiper utama Agung Prasetyo/Afif Bayu, Bayu Andra/Dedi Putra, Andi Prakoso/Yoga, Sabani/Aang Hamadi, Anindito/Andrid Wibowo, Windu Wibawa/ Akbar Riansyah, Agung Wowot/Bayu Nugroho, dan Andul Rosyid/ Qoiron Sandy.
Persis yang melakukan rotasi pemain tersebut lebih mempunyai daya serang cepat, tetapi pemain yang mayoritas pemain muda ini, masih kurang tenang dalam penyelesaian akhir.
Dua peluang Persis di babak kedua terajdi menit 73 melalui tendangan keras kaki, Robi Fajar, tetapi bolanya tipis di atas mistar Persisko. Persis menit 76 melalui tendangan keras Bayu Nugroho, tetapi bolanya membentur gawang lawan dan hanya menghasilkan out gawang untuk Persisko.
Persis melawan Persisko dengan skor 3-0 tersebut tetap bertahan hingga wasit yang memimpin pertandingan, Masukin (Demak) meniup peluit panjang tanda babak kedua berakhir.
Pelatih Persisko Jambi Edi Misdianto mengatakan timnya pada babak pertama kemasukan tiga gol, tetapi babak kedua Persisko mampu mengimbangi Persis yang timnya sudah lebih lama berlatih.
"Kami baru mengumpulkan 22 pemainnya untuk latihan. Kami yakin timnya akan lebih baik setelah banyak latihan. Tim ini, sekitar 80 persen pemain asal Klaten, dan dipersiapkan untuk turnamen dalam waktu dekat di Banjarnegara, kata Edi.
Pelatih Persis Solo, Agung Setyobudi mengatakan pada babak pertama memang banyak pemain intin diturunkan sehingga ada tiga gol yang dimasukan ke gawang lawan.
Namun, timnya babak pertama permainan lebih kurang gregetnya dibanding babak kedua yang maryoritas pemain muda.
"Timnya babak kedua lebih mempunyai pressure terhadap lawan sehingga pemainnya mampu menguasai lapangan tengah," katanya.
Menurut dia, pada pertandingan kedua tersbeut Presis sudah ada peningkatan terutama kerja sama tim, sehingga banyak peluang yang tercipta untuk menjadi gol untuk timnya.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
