Jakarta (ANTARA News) - Sejarawan JJ Rizal mengatakan saat ini Indonesia mengalami defisit "orang Indonesia" yang di awal abad 20 dikenal sebagai sosok yang tegas, toleran, setia kawan.

"Orang-orang Indonesia di awal abad 20 dikenal sebagai orang penggerak, seperti Soekarno, Hatta, Thamrin, Tan Malaka," kata Rizal dalam Sarasehan Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta, Rabu.

Orang-orang Indonesia di masa itu tidak berjalan menunduk. Mereka, menurut dia, mempunyai rasa toleransi dan kesetiakawanan tinggi.

"Sayangnya saat ini semakin sulit mencari orang Indonesia yang seperti itu di Indonesia," ujar dia.

Rizal mengatakan sebelum meninggal dunia ilmuwan Ben Anderson sempat mengingatkan bahwa Indonesia sedang mengalami persoalan besar. Ada warisan yang tidak bisa dikenali saat ini, yakni susahnya mencari "orang Indonesia" di Indonesia.

Menurut Rizal, munculnya film-film yang mengangkat tokoh-tokoh penggerak seperti film Soekarno, Sudirman, Sang Kyai, Sang Pencerah merupakan sebuah bentuk dari upaya pencarian sosok yang dapat menjadi contoh.

"Karena semakin susah cari orang Indonesia itu tadi akhirnya mereka cari figur yang sudah meninggal," ujar dia.

Hal menarik yang ingin Rizal angkat kembali adalah apa yang disampaikan Soekarno dalam sebuah pidato yang mengingatkan agar jangan sekali-kali mengacaukan nilai-nilai kepahlawanan.

Pernyataan dalam pidato tersebut ada, menurut Rizal, karena pada masa itu, usai Pemilu 1945, muncul berbagai macam kelompok yang mengklaim masa lalu untuk mendapatkan posisi.

Kegiatan Sarasehan Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial yang digelar di Auditorium Adhiyana Wisma Antara oleh Kementerian Sosial ini selain dihadiri Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Hartono Laras, Direktur Utama Kantor Berita Antara Saiful Hadi juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

(T.V002/B/R010/R010)

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015