Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 30 karya seni grafis dari hasil kompetisi Internasional Trienalle Seni Grafis Indonesia V, dipamerkan di Galeri Seni House of Sampoerna (HoS) Surabaya pada 4 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016.

"Ada 198 pegrafis dengan total 355 karya dari 21 negara ikut serta dalam kompetisi itu dan tersaring 30 karya sebagai finalis yang dipamerkan di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Solo," kata Ketua Tim Juri Trienalle Seni Grafis Indonesia V, Aminuddin TH Siregar, di Surabaya, Jumat.

Dalam keterangan pers yang diterima Antara Surabaya, kurator dan dosen seni rupa ITB itu menjelaskan Trienalle Seni Grafis Indonesia kompetisi seni grafis tiga tahunan oleh Bentara Budaya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya diikuti pegrafis Indonesia, maka untuk tahun ini diputuskan berskala Internasional dengan harapan dapat mengakomodasi kemajemukan tema, kekayaan minat, inspirasi dan gagasan.

"Kompetisi kali ini mengedepankan karya grafis yang memenuhi sekurangnya empat teknik dasar yaitu cetak tinggi (cukilan kayu, lino), cetak datar (litografi), cetak dalam (etsa, mezzotint, engraving, dry point, collagraphy), dan cetak saring (sablon)," katanya.

Menurut dia, pemenang pertama pilihan dewan juri adalah karya Jayanta Naskar asal India yang berjudul Reinvention of Myself.

"Sebelum mengikuti kompetisi ini, Naskar juga aktif berpameran tunggal maupun bersama di negaranya dan tingkat internasional di beberapa negara lain, seperti Lessedra World Art Print Annual, di Bulgaria, 2nd Penang International Print Exhhibition, di Malaysia, Thailand dan Indonesia," katanya.

Dua pemenang terbaik berikutnya adalah Our Whole Life Searching dari karya Puritip Suriyapatarapun asal Thailand, dan Addiction dari Muhlis Lugis asal Indonesia.

"Ketiga karya tersebut memang digarap dengan teknik grafis yang baik dan menghadirkan kembali kekhasan garapan seni grafis," katanya.

Selain itu, terciptanya koherensi antara ketrampilan teknik dan konstruksi tema juga menjadi salah satu parameter penting penilaian.

"Proses dan hasil akhir Kompetisi Internasional Trienale Seni Grafis Indonesia V pada 2015 ini memberi optimisme kepada kita semua bahwa seni grafis Internasional tetap semarak," katanya.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015