Kendari (ANTARA News) - Sebanyak 143 raja se-Nusantara dijamu "gala dinner" atau makan malam di Pulau Bokori sebagai rangkaian Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN III di Kendari, Jumat (13/11).

Jamuan makan malam tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Sultra Nur Alam yang dihadiri Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adyaksa Dault dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sultra.

Hadir pula dalam gala dinner itu beberapa raja dari mancanegara, yakni raja dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Filipina dan Pakistan.

"Malam ini kami atas nama pemerintah dan masyarakat dengan segala kerendahan hati mengundang semua untuk makan malam di tempat ini," katanya.

Nur Alam kemudian menjelaskan tentang Pulau Bokori yang sebelumnya dihuni oleh warga Bajo yang notabene nelayan. Namun, saat Laode Kaimoeddin menjadi Gubernur Sultra, warga pulau itu direlokasi ke darat dengan pertimbangan daratan pulau itu sempit dan tidak tersedia air bersih.

"Saat itulah pemda mulai mempersiapkan tempat itu menjadi tempat wisata di Kendari. Akan tetapi, karena banyaknya prioritas pembangunan mendesak sehingga belum bisa ditata menjadi tempat wisata memadai," katanya.

Namun, pada bulan November 2014, kata Nur Alam, dirinya sempat mampir ke pulau itu setelah mengunjungi salah satu kecamatan menggunakan kapal.

Menurut dia, kondisinya masih semak belukar akibat jarang disinggahi nelayan.

Pelan-pelan, kata dia, pemerintah mulai menata dan membangun dengan segala keterbatasan. Beberapa minggu lalu di tempat itu baru saja dilaksanakan kejuaraan nasional voli pantai dan berlangsung sukses.

"Malam ini kita bersama-sama gunakan sebagai tempat refreshing sambil makan malam. Kita semua makin eratkan rasa kekeluargaan satu sama lain," katanya.

Para raja saat menuju dan meninggalkan Pulau Bokori menggunakan kapal SAR Kendari dan beberapa kapal speed milik pemprov dan beberapa instansi terkait.

Pewarta: Suparman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015