Sidoarjo (ANTARA News) - Genangan air yang berasal dari rembesan lumpur panas Lapindo Brantas di rel kereta api (KA) di dekat semburan lumpur Sidoarjo, Jawa Timur hingga Minggu kondisinya kian mengkhawatirkan. Pantauan ANTARA menyebutkan, meski genangan air hanya sekitar empat centimeter, namun sejumlah kereta api tetap melintasi jalur tersebut, dengan kecepatan sangat lambat, karena dikhawatirkan kereta anjlok. Padahal, jalur KA yang menghubungkan Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi ini dilewati sedikitnya satu kereta api setiap sepuluh menit. Untuk menjaga segala kemungkinan yang terjadi, di Km 38.600 itu, kini berdiri sebuah Posko yang di dalamnya terdapat personil dari PT KAI dan anggota Koramil Porong. Sementara itu, PT KA Daop 8 berencana akan meninggikan rel kereta yang saat ini terendam air. Menurut rencananya, rel akan ditinggikan 14 centimeter. Menurut Mardino, salah satu masinis KA yang mengangkut batu ke kerikil ke lokasi, Minggu, kondisi rel saat ini cukup berbahaya, setelah rel digenangi oleh air. Kalau dibiarkan tanah di bawah bantalan rel itu bisa mengalami penurunan, sehinga berpengaruh pada kondisi rel. "Pihak Daop 8 Surabaya meminta bantuan kerikil dari Bangil untuk menambah bantalan rel. Rencananya rel akan ditinggikan. Tapi, kami belum tahu kapan dilakukan. Saat ini kerikil yang diturunkan kurang lebih 200 m3. Kalau masih kurang akan kita datangkan lagi," katanya. Batu-batu kerikil itu untuk sementara diurukkan di dekat rel yang terkena genangan air, yang nanti akan dipakai untuk meninggikan relnya. Ia mengatakan, upaya peninggian itu hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu hari saja, karena peninggian itu hanya panjangnya kurang lebih 500 meter. Sementara itu di tanggul Siring, dari pantauan ANTARA di lapangan hingga Minggu petang, cukup kritis, menyusul jebolnya tanggul cincin yang menyebabkan penambahan volume di pond (penampungan lumpur) di Desa Siring. Saat ini ketinggian lumpur nyaris mencapai bibir tanggul. Pihak Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas sendiri hingga saat ini belum berupaya untuk meninggikan tanggul di desa Siring. Apabila nanti meluber, lumpur akan mengancam jalur rel kereta api dan jalan Raya Porong. (*)

Copyright © ANTARA 2007