Program KUR harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UKM karena ini dapat menambah permodalan serta meningkatkan usaha masyarakat,"
Makassar (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR-RI Amir Uskara meminta kepada para pelaku usaha kecil menengah (UKM) agar bisa memanfaatkan dengan baik dana kredit usaha rakyat (KUR).

"Program KUR harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UKM karena ini dapat menambah permodalan serta meningkatkan usaha masyarakat," ujar Amir Uskara di Makassar, Kamis.

Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, pemerintah pusat pada tahun anggaran 2015 ini telah menargetkan terdistribusinya anggaran KUR sebanyak Rp37 triliun.

Program pemerintah tentang KUR ini bertujuan untuk membantu usaha dan industri rumahan masyarakat kecil, apalagi suku bunga yang ditetapkan kali ini lebih kecil.

"Ada sekitar Rp37 triliun anggaran yang disiapkan untuk bantuan permodalan yang bersumber dari KUR ini. Bunganya juga cenderung lebih kecil jika dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Kepala Regional VI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang Kiswono mengatakan, program KUR bukanlah bantuan hibah. Melainkan bantuan permodalan dalam bentuk kredit.

Bagi para nasabah yang telah mendapatkan kredit dari perbankan diminta untuk mentaati semua ketentuan yang ada, termasuk dalam hal pelunasan kredit beserta bunganya sesuai dengan tenggat waktu yang disepakati.

"Kepercayaan bank bisa berkurang ke UKM, jika mitra usaha perbankan lalai dalam menyelesaikan segala kewajibannya. Makanya, ini yang harus diperhatikan calon nasabah," katanya.

Deputi Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, Bramansetyo mengatakan, data 18 Agustus hingga 5 Oktober, BRI telah menyalurkan 17,7 persen dari target Rp21.400 triliun, Bank Mandiri telah menyalurkan 12,1 persen dari target Rp3,200 triliun, BNI telah menyalurkan 5,2 persen dari target Rp3,200 triliun sedangkan Bank BPD belum ada penyaluran.

"Bank pelaksana KUR khususnya Bank BRI untuk lebih mengoptimalkan sisa waktu tiga bulan sampai dengan Desember 2015 akan menambah tenaga pemasar dari 8.577 menjadi 8.827 Mantri KUR, menambah Petugas Administrasi KUR dari 4.500 menjadi 4.650, memanfaatkan 700 agen Laku Pandai yang telah dididik sebagai penyaluran pinjaman KUR dan menyederhanakan formulir pengajuan KUR untuk calon nasabah dari tujuh menjadi lima lembar," katanya.

Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerjasama dengan Lembaga Pendamping (Business Development Services) yang tersebar di 27 propinsi kurang lebih 1.125 tenaga pendamping untuk mendampingi UMKM dalam mengakses program KUR ke perbankan.

"Demikian juga dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang tersebar di 42 PLUT dengan tenaga pendamping sebanyak 252 orang," katanya.

Melihat antusias pelaku usaha terhadap program KUR ini, ujar dia, pemerintah pada 2016 akan meningkatkan volume target KUR menjadi Rp100 hingga Rp. 120 Triliun dengan suku bunga 9 persen efekti per tahun.

Bramansetyo mengatakan UMKM memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia, dimana pelaku UMKM merupakan bagian terbesar (56,8 juta unit usaha) dan menyediakan lapangan kerja serta memberikan kontribusi dalam membentuk pendapatan nasional atau produk domestik bruto sebesar 56,7 persen.

"Rencana penyaluran KUR sebesar Rp 30 triliun, akan dialokasikan ke KUR Mikro (maksimum kredit Rp 25 juta) sebesar Rp 20 triliun, ke KUR Ritel (di atas Rp 25 juta sampai Rp 500 juta), sebesar Rp 9 triliun dan KUR TKI akan dialokasikan sebesar Rp 1 triliun," katanya.

Dalam Permenko Perekonomian No 6 Tahun 2015 Sektor usaha yang dapat dibiayai oleh KUR adalah Pertanian Perikanan Industri pengolahan Perdagangan yang terkait tiga sektor di atas.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015