Manado (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kekurangan stok darah, padahal wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan ancaman bencana alam terus melanda, kata Ketua PMI Sulut, James Karinda SH. "Stok kantong darah di Bank Darah PMI Sulut tinggal 50 buah, padahal kebutuhan ideal harus 200 kantong," ujarnya di Manado, Rabu. Oleh karena itu, ia mengemukakan, PMI Sulut sangat membutuhkan stok darah setiap hari sekitar 50 kantong, karena permintaan dari beberapa rumah sakit terus meningkat, selain untuk mengantisipasi bencana alam sejauh ini belum tersedia. "Setiap hari permintaan dari rumah sakit maupun pasien melalui resep dokter sering mencapai 10 kantong darah," ungkap Karinda. Ia sangat mengharapkan, masyarakat, terutama karyawan dari instansi pemerintah dan perusahaan dapat ikut membantu program pemerintah dalam menyalurkan donor darah, agar ketersediaan di Bank Darah PMI Sulut terus terjaga. "PMI sangat berharap bantuan semua jenis golongan darah dari masyarakat," katanya. Sejauh ini, menurut dia, PMI Sulut telah meminta kepada PMI Pusat di Jakarta untuk membantu distribusi stok darah ke Unit Tranfusi Darah (UTD) di daerah, agar tidak terjadi kelangkaan saat dibutuhkan. Selain itu, pihak rumah sakit di daerah maupun pasien diminta aktif memproleh donor darah dari keluarga pasien atau relawan, tanpa harus tergantung sepenuhnya kepada PMI, demikian Karinda. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007