Jakarta (ANTARA News) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan komoditas unggulan yang terdapat di daerah bisa mempercepat pengentasan kemiskinan di daerah tersebut.

"Setiap daerah di Tanah Air termasuk daerah tertinggal, memiliki berbagai komoditas yang diproduksi dan diperdagangkan oleh masyarakat setempat, kami akan seleksi mana yang layak dijadikan komoditas unggulan untuk menggerakkan perekonomian daerah," ujar Marwan, di Jakarta, Kamis.

Ia mendorong pemerintah daerah tertinggal untuk mengembangkan komoditas unggulan, dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang tersedia. Bagi yang berada di daerah agraris, potensi komoditasnya adalah produk pertanian dan perkebunan. Sedangkan yang di pesisir potensi utamanya adalah perikanan, rumput laut dan komoditas lainnya.

"Negeri kita ini kaya akan berbagai macam sumber daya agraris dan maritim, demikian pula di daerah tertinggal, ayo bersama-sama kita kembangkan produk apa yang layak kita jadikan komoditas unggulan daerah, yang bernilai jual tinggi, memberikan nilai tambah bagi ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat,"imbuh dia.

Untuk menjadi komoditas unggulan ada beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan. Pertama, ketersediaan bahan baku, kedua, jumlah produksi, ketiga, kualitas produk, keempat, kemasan yang menarik, kelima, harganya terjangkau, dan keenam, unsur keunikan atau kekhasan daerah baik dari citarasa, kelangkaan atau aspek lainnya.

"Adanya unsur keunikan lokal atau kekhasan daerah ini merupakan daya saing suatu produk yang akan memberikan nilai jual tinggi, apalagi sekarang ini tren konsumsi masyarakat sangat menghargai unsur kreativitas yang menjadikan suatu produk berbeda karena adanya keunikan corak budaya atau kekhasan citarasa daerah tertentu," ungkap dia.

Namun ia menyadari berbagai keterbatasan yang dihadapi daerah tertinggal. Untuk itu dilakukan percepatan dan peningkatan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana lainnya untuk mendukung kelancaran aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat di daerah tertinggal.

Selain itu, dilakukan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah tertinggal melalui pelatihan kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, teknik kemasan, teknik pemasaran dan keterampilan lainnya. Selanjutnya dibantu dengan permodalan awal, peralatan secukupnya, dan pendampingan usaha.

"Berbagai macam bantuan perkuatan ini sifatnya stimulan untuk memacu semangat dan kinerja masyarakat daerah tertinggal agar mengerahkan seluruh kemampuan dan kreativitasnya hingga mampu menghasilkan suatu produk yang benar-benar layak dijadikan komoditas unggulan daerah," tukas dia.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015