Kulon Progo (ANTARA News) - Unit Donor Daerah Palang Merah Indonesia Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kekurangan stok darah.

Koordinator Unit Donor Darah PMI Kulonprogo I Ngusdi Gautama di Kulon Progo, Kamis, mengatakan, hingga pertengahan Januari keberadaan stok darah untuk keadaan darurat, PMI hanya memiliki lima ampul.

"Stok darah pada bulan ini menipis, sehingga bila ada yang membutuhkan stoknya terbatas," kata Gautama.

Ia mengatakan kondisi ideal semestinya stok darah yang dimiliki sekitar 30 kantong.

"Kondisi ini, kami berencana memanggil sejumlah lembaga donor yang selama ini menjadi binaan dari PMI," kata Gautama.

Dia mengatakan keberadaan Unit Donor Darah PMI Kulon Progo mengampu 13 rumah sakit, yakni 11 rumah sakit swasta dan dua diantaranya rumah sakit milik Pemkab Kulon Progo. Stok darah yang dimiliki lengkap baik darah golongan A, B maupun golongan O.

Sementara itu, stok darah golongan AB berada di sejumlah organisasi binaan PMI. Dalam satu bulan PMI menyalurkan sekitar 350 kantong darah untuk 13 rumah sakit yang ada.

"Namun pada Januari ini, baru pertengahan bulan cadangan yang dimiliki sudah menipis. Tadinya, kami perkirakan bulan ini membutuhkan 350 kantong, ternyata baru pertengahan bulan sudah habis," katanya.

Ia mengatakan darah yang paling dibutuhkan oleh pasien adalah golongan O dan golongan B.

Untuk mengantisipasi menipisnya stok darah yang ada di PMI, maka pihak Unit Donor Darah tengah memanggil sejumlah organisasi binaan untuk melakukan donor darah.

"Kami sedang memanggil kelompok-kelompok donor darah, agar emergency stok terpenuhi," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015