Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia membantu Fiji dalam mengembangkan program penambahan nilai produk ikan olahan dengan menyerahkan satu set mesin pengolah kerupuk di Nasau Youth Training Center, Sigatoka, Fiji, Senin (8/12).

Penyerahan mesin secara simbolis tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, Dubes Esti Andayani, setelah membuka secara resmi Program Training of Trainers (ToT): Value Addition of Fish Processing Products, berdasarkan informasi tertulis dari Kedutaan Besar RI di Suva Fiji, Jumat.

Pelatihan tersebut akan berlangsung dari 8--18 Desember 2014 dengan 20 peserta, merupakan kerja sama pemerintah RI pemerintah Fiji.

Selain itu, program ini merupakan implementasi komitmen bilateral RI-Fiji, berdasarkan nota kesepahaman di bidang Kelautan dan Perikanan, serta implementasi komitmen RI di kawasan Pasifik sebesar 20 juta dolar AS di bidang program pembangunan kapasitas.

Pemerintah Fiji yang diwakili Permanent Secretary Ministry of Fishery and Forests Fiji, Inoke Wainigolo yang menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas program pembangunan kapasitas yang telah diberikan.

Pihak Fiji juga mengharapkan program-program tersebut dapat membantu Pemerintah Fiji dalam ketahanan pangan, membuka kesempatan kerja, membuka kesempatan untuk mendapatkan penghasilan, dan juga substitusi impor.

Ke depannya, Pemerintah RI-Fiji berencana untuk mendirikan Kerupuk Center di lokasi pelatihan, yang kemudian diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi wanita dan pemuda Fiji untuk terampil dalam teknik pengolahan ikan dengan added-value, meningkatkan taraf hidup dan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi di Fiji.

Seusai rangkaian pembukaan pelatihan tersebut, Dubes Esti Andayani dan Inoke Wainigolo meninjau lokasi pusat rumput laut (Seaweed center) di Mau Village, Fiji.

Seaweed Center didirikan oleh Pemerintah Fiji, dengan dukungan peralatan dan pelatihan dari pemerintah RI pada 2013, Esti berharap agar ke depannya Seaweed Center dapat menjadi hub pelaksanaan kerjasama pembangunan di kawasan Pasifik Selatan.
(A050)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014