Kunjungan Kerja yang merupakan kunker pertama sejak dilantik 1 Oktober 2014 lalu diikuti oleh 10 fraksi yang ada di DPR RI mulai tanggal 9--12 Desember 2014.
Kepada wartawan, ketua rombongan Komisi IV yang ke NTB, Herman Khaeron mengatakan, kunker ke NTB akan melihat beberapa masalah serta meninjau kesiapan Pemda NTB menghadapi musim tanam tahun ini.
"Kami akan lihat keberhasilaan budidaya mutiara yang dilakukan oleh masyarakat NTB. Kita akan lihat apakah budidaya tersebut bisa dikembangkan di daerah lain karena dampak ekonominya sangat bagus," kata Herman, Jakarta, Senin.
Komisi IV DPR RI juga akan meninjau kawasan hutan konversi berupa kawasan hutan mangrove. "Sebab salah satu faktor pendukung laut adalah hutan mangrove, sekaligus untuk mendukung budidaya dan pengembangan mutiara," kata Herman.
Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, Komisi IV DPR RI akan meninjau program peremajaan kelapa yang telah dibuat oleh Kementerian Pertanian.
"Kita akan lihat sejauh mana keberhasilan peremajaan kelapa yang dikembangkan Kementerian Pertanian di NTB. Program peremajaan kelapa ini telah menghasilkan berbagai bentuk seperti natadecoco, air kelapa yang dikemas dalam botol dan sebagainya. Sistem ini perlu dipertahankan yang mayoritas masyakatnya banyak menanam kelapa," katanya.
Memasuki masa tanam, Komisi IV DPR RI akan meninjau ketersediaan pangan, pupuk daan benih di NTB.
"Terakhir, kita juga akan meninjau pengolahan biji emas di Mataram. Pengolahan biji emas ini berada di tengah kota. Kita akan lihat limbahnya seperti apa dan bagaimana dampak terhadap kehidupan sosial masyarakat," kata Ketua DPP Partai Demokrat bidang Pertanian, Kehutanan dan Kelautan.
Rombongan Komisi IV DPR RI yang ke NTB sebanyak 19 orang, yang terdiri dari 10 fraksi. Sedangkan rombongan Komisi IV DPR yang berangkat ke Sumatera Selatan akan dipimpin oleh Ketua Komisi IV, Edy Prabowo. Untuk rombongan ke Sulawesi Selatan akan dipimpin oleh Titiek Soeharto dan Viva Yoga Mauladi.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
