Jakarta (ANTARA News) - Aktris Jajang C. Noer mengenang masa-masa latihan saat ia terlibat pementasan bersama Teater Koma.

Saat sedang mempersiapkan lakon "Dul Kocek" tahun 1982, suaminya almarhum Arifin C Noer melarangnya pergi bila Nazyra, putri mereka yang saat itu berusia tiga tahun, menangis.

"Yaudah saya angkat ke panggung, gendong, apa boleh buat. Itu lagi latihan. Pas (pentas) beneran ya nggak bisa," kenang Jajang yang ditemui di acara konferensi pers Teater Koma "Ibu", di Galeri Indonesia Kaya, Selasa.

Jajang mengenang berlatih untuk suatu pementasan bersama Teater Koma butuh waktu dua setengah bulan, itu pun paling singkat. Mendekati hari pementasan, latihan pun makin intensif. Akhir pekan pun tetap dipakai untuk latihan.

"Begitulah teater, harus ajeg latihannya. Nggak bisa cuma 2 minggu," jelasnya.

Aktor atau aktris yang terlibat pementasan teater terbiasa latihan sebelum tampil.

"Orang suka bilang, orang teater mainnya bagus, itu karena kami biasa latihan," katanya.

"Bukan karena kami spesial, karena kami biasa latihan," tegasnya.

Latihan penuh itu yang membuatnya kerap ditolak sutradara Teater Koma, Nano Riantiarno. Menurut Jajang, latihan bersama Teater Koma ketika mempersiapkan suatu pertunjukan berlangsung setiap hari.

"Makanya saya jarang main sekarang karena banyak kerjaan. Ditolak terus sama Nano padahal pingin banget," katanya.

Jajang C. Noer mengaku terakhir kali pentas bersama Teater Koma adalah untuk "Samson dan Delilah" sekitar tahun 2000.(*)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013