... Polisi diserang bertubi-tubi dan berkelanjutan... "
London (ANTARA News) - Puluhan polisi terluka dalam di Belfast pada Jumat malam setelah bentrokan pecah selama protes terhadap aksi unjuk rasa menandai pengenalan pemenjaraan tanpa pengadilan di Irlandia Utara.

Sekitar 26 petugas polisi terluka, lima lainnya yang membutuhkan perawatan rumah sakit, ketika mereka diserang dengan batu bata, botol dan peluru kendali oleh massa di pusat kota, kata polisi.

Dua anggota masyarakat juga terluka, sementara sejumlah mobil yang diparkir dibakar. Polisi menggunakan meriam air dan menembakkan tongkat putar untuk mencoba membubarkan para perusuh.

"Polisi diserang bertubi-tubi dan berkelanjutan dengan maksud massa menciptakan gangguan," kata Asisten Kepala Polisi George Hamilton.

Dia mendesak para pemimpin masyarakat membantu mengurangi ketegangan.

Para pengunjuk rasa telah mencoba untuk memblokir bagian dari rute republik yang merencanakan parade pengenalan oleh pemerintah Inggris tentang penahanan tanpa persidangan pada 9 Agustus 1971.

Itu salah satu kebijakan yang paling kontroversial dari The Troubles, tiga dekade kerusuhan sipil antara republik Katolik dan komunitas Protestan yang pro-Inggris.

Juga terjadi bentrokan pada Kamis malam di satu acara api unggun anti-interniran dekat pusat kota Belfast, ketika delapan petugas polisi terluka dan delapan orang ditangkap.

Bulan lalu kota itu dilanda kerusuhan beberapa malam, didominasi oleh kelompok loyalis pro-Inggris.

Perjanjian Good Friday 1998, yang membentuk pembagian kekuasaan pemerintah antara republiken dan loyalis, sebagian mengakhiri kekerasan dim provinsi yang dikuasai Inggris itu meskipun serangan sporadis dan ancaman bom terus berlanjut.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013