Mereka yang mendalangi serangan ini, saya rasa, memiliki niat membunuh yang sangat jelas."
Dublin (ANTARA News) - Dua sekolah dan puluhan rumah dikosongkan di Belfast, Jumat, setelah benda yang diduga bom mortir ditemukan di dekat kantor polisi di ibu kota Irlandia Utara tersebut.

Langkah pengamanan itu dilakukan setelah dua serangan bom dengan sasaran penegak hukum dalam dua pekan terakhir yang kata polisi mungkin dilakukan oleh militan nasionalis Irlandia, lapor Reuters.

Benda yang dicurigai sebagai bom mortir ditemukan di tanah buangan sekitar 500 meter dari bagian belakang kantor polisi New Barnsley di daerah utara kota itu.

"Mereka yang mendalangi serangan ini, saya rasa, memiliki niat membunuh yang sangat jelas," kata Inspektur Polisi Emma Bond kepada wartawan, dan ahli-ahli peledak terus bekerja untuk menjinakkan bom itu.

Insiden itu terjadi setelah polisi menyergap sebuah kendaraan yang membawa empat bom mortir di Londonderry sebelumnya bulan ini, yang kata pihak berwenang mungkin ditujukan pada sebuah kantor polisi.

Akhir pekan lalu, tiga polisi cedera ketika sebuah bom meledak di dekat mereka pada saat aparat-aparat itu berpatroli dengan berjalan kaki di jalur pesisir di daerah pinggiran Belfast utara.

Sebuah perjanjian perdamaian 1998 mengakhiri kekerasan lebih dari tiga dasawarsa di provinsi yang dikuasai Inggris itu antara nasionalis Irlandia yang mayoritas Katholik dan unionis yang mayoritas Protestan. Kubu nasionalis mengupayakan penyatuan provinsi itu dengan Irlandia, sementara unionis ingin wilayah tersebut tetap menjadi bagian dari Inggris.

Pembangkang nasionalis, termasuk mantan gerilyawan yang memisahkan diri dari Tentara Republik Irlandia setelah mereka mengumumkan gencatan senjata, masih melancarkan serangan-serangan bom dan penembakan sporadis.

Ancaman meningkat dalam empat tahun terakhir ketika kekecewaan pada pemerintah yang dibentuk sesuai dengan perjanjian perdamaian 1998 berkembang di kalangan masyarakat nasionalis. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013