Pengusaha kecil dan menengah Singapura yang memiliki modal mumpuni, mengincar lokasi bisnis baru di luar negeri, hal itu bisa ditangkap oleh Indonesia, dalam hal ini Provinsi Jabar..."
Bandung (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat dan Bank BJB melakukan pertemuan bisnis dengan sejumlah pengusaha Singapura.

"Pertemuan ini untuk memperkuat kerja sama yang terjalin selama ini, sekaligus memastikan prospek bisnis ke depan tumbuh positif," kata Ketua Kadin Jawa Barat H Agung Suryamal Sutrisno di Singapura, Rabu.

Pertemuan yang digelar di Kedubes RI di Singapura, Rabu, difasilitasi Dubes RI untuk Singapura, Andri Hadi dan dihadiri antara lain Dirut Bank BJB, Bien Subiantoro, Ketua Hipmi, Jabar Yedi Karyadi, Ketua REI Jabar, Hari Raharta, Ketua Kadin Indonesia di Singapura, Michael R, Perwakilan Kadin Jabar, Rusmin, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia di Singapura, M Harri Santoso serta sejumlah pengusaha Jabar dan Singapura.

Pertemuan bisnis yang berlangsung lebih dari tiga jam itu dimanfaatkan oleh pebisnis Singapura untuk mengetahui lebih jauh peluang mereka untuk memperkuat kerja sama perdagangan serta investasi di Jabar.

Sebagian besar pengusaha Singapura yang hadir mengaku tidak asing dengan Kota Bandung, namun demikian mereka belum mengetahui lebih detail peluang bisnis dengan Jabar di wilayah lainnya.

"Singapura dan Jabar melalui Bandung menjadi dekat dengan adanya penerbangan langsung, dan ini sebuah peluang yang bisa ditangkap baik dalam sektor perdagangan maupun bisnis keuangan yang bisa digarap oleh Bank BJB," kata Agung Suryaman Sutrisno.

Pada kesempatan itu, beberapa pebisnis Singapura menyampaikan niatnya untuk mengembangkan bisnis dan menanamkan modalnya di Jawa Barat.

Hal itu seiring dengan tren pelaku usaha kecil menengah Negeri Singa itu untuk memindahkan usahanya ke luar negeri.

"Kami masih melakukan penjajakan untuk perlebaran dan pemindahan usaha kami, masih perlu informasi yang pas untuk menjamin investasi berjalan dengan baik," kata salah seorang pengusaha muda Singapura.

Tren adanya minat pengusaha menengah kecil Singapura untuk memindahkan usahanya ke luar negeri, yakni Malaysia dan Indonesia diakui oleh Ketua BKPM M Harri Santoso.

"Pengusaha kecil dan menengah Singapura yang memiliki modal mumpuni, mengincar lokasi bisnis baru di luar negeri, hal itu bisa ditangkap oleh Indonesia, dalam hal ini Provinsi Jabar untuk menggandeng mereka dan memberikan informasi terkait iklim investasi di sana," kata Harri Santoso.

Pada kesempatan itu, Harri menyambut baik peningkatan bisnis dengan pelaku bisnis Singapura, namun di sisi lain ia menyampaikan pandangannya terkait peluang pasar dalam negeri Indonesia yang sebenarnya masih jauh lebih potensial untuk digarap.

"Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup stabil, pasar nasional perlu diperkuat. Minat investasi pebisnis Singapura ke luar negeri itu perlu ditindak lanjuti," katanya.

Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Singapura, Andri Hadi menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi para pebisnis dari sejumlah provinsi di Indonesia untuk melakukan kerja sama dengan pebisnis di Singapura.

"Kami akan undang semua perwakilan pemerintah provinsi dan Kadin di provinsi di Indonesia untuk melakukan presentasi peluang investasi dan kerja sama bisnisnya dengan pengusaha Singapura. Di sini (Singapura) ada 5.000 perwakilan perusahaan multinasional yang jelas merupakan peluang besar, meski di sisi lain perlu menggarap secara optimal pasar dalam negeri," kata Andri Hadi. (S033/K007)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013