Kemungkinan lift telah melebihi kapasitas maksimal sebanyak 8-9 orang, namun karena diisi oleh 12 orang, maka liftnya macet. Kami akan segera tangani kondisi liftnya agar tidak sampai terulang lagi kejadian seperti ini,"
Malang (ANTARA News) - Sebanyak 12 orang pengunjung RS Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, terjebak di dalam lift yang macet selama sekitar 10 menit, Jumat, yang mengakibatkan salah seorang di antaranya mengalami kekurangan oksigen, yakni Fitria Agustina.

Humas RSSA Malang Titik Intyas mengakui bahwa ada beberapa pengunjung rumah sakit yang terjebak di dalam lift selama sekitar 10 menit ketika akan naik ke lantai 4.

"Kemungkinan lift telah melebihi kapasitas maksimal sebanyak 8-9 orang, namun karena diisi oleh 12 orang, maka liftnya macet. Kami akan segera tangani kondisi liftnya agar tidak sampai terulang lagi kejadian seperti ini," tegasnya.

Ia mengakui, kejadian serupa juga beberapa kali terjadi dengan penyebab yang sama, yakni melebihi kapasitas maksimal.

Salah seorang korban A Zakaria mengemukakan, dirinya bersama 11 orang lainnya akan naik ke lantai 4 dengan menggunakan lift. Namun, sudah sekitar 10 menit tidak sampai-sampai ke tempat tujuan dan pintu lift juga tidak bisa terbuka secara otomatis.

Ia mengakui, jika jumlah pengguna lift melebihi batas maksimal. "Karena tidak ada tanda atau peringatan jika melebihi kapasitas, pintu langsung tertutup secara otomatis dan kami berada di dalam lift selama sekitar 10 menit," ujarnya.

Karena lift tidak terasa bergerak, lanjutnya, pihaknya langsung menghubungi nomor emergency yang tertera dalam lift, namun tidak ada petugas yang mengangkat telepon tersebut. Karena tidak ada yang mengangkat telepon, maka dirinya menghubungi 108 dan menanyakan nomor telepon RSSA Malang.

Setelah telepon RSSA, lima orang petugas keamanan langsung memberikan pertolongan dan tidak lama pintu lift terbuka. "Setelah keluar lift, saya pikir sudah berada di lantai 4, eh tidak tahunya masih tetap berada di lantai satu," ujarnya.

(E009/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013