Ada 157 calon jamaah haji Indonesia yang tahun 2022 ini tidak bisa diberangkatkan karena berbagai faktor. Di antaranya, mereka karena hamil dan sakit
Boyolali, Jateng (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (PHU Kemenag), Hilman Latief, mengatakan sebanyak 157 orang  tidak diberangkatkan ke Tanah Suci pada penyelenggaraan ibadah haji 2022 ini, persentasenya terkecil selama ini.

"Kami pada musim haji tahun 2022 ini, tidak memberangkatkan 0,17 persen atau terkecil sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji," katanya dalam acara serah terima pemulangan haji kloter 43 atau terakhir Debarkasi Solo, di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Ahad.

Ia mengatakan musim haji tahun ini merupakan sebuah kebahagiaan. Jumlah jamaah haji yang diberangkatkan seluruh Indonesia sebanyak 100.051 orang. Ini sesuai alokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Dari jumlah kuota Indonesia 100.051 jamaah tersebut dengan rinciannya sebanyak 92.825 untuk jamaah haji reguler dan 7.226 untuk jamaah haji khusus.

Menurut dia hal tersebut sebuah kebahagiaan karena harus memberangkatkan 92.825 orang. Namun, perlu diingat bahwa haji adalah panggilan dan tidak semua orang meski jadwalnya berangkat itu "istitha'ah". Bahkan, jamaah yang siap menunggu tidak berangkat ke Tanah Suci.

"Ada 157 calon jamaah haji Indonesia yang tahun 2022 ini tidak bisa diberangkatkan karena berbagai faktor. Di antaranya, mereka karena hamil dan sakit," katanya.

Menurut dia, jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci pada penyelenggaraan haji tahun ini, sebanyak 88 orang dari 13 embarkasi. Kemudian masih ada jamaah haji yang dirawat di Rumah sakit Al Noer Mekah sebanyak 11 orang termasuk satu asal Jateng.

"Kami berharap mudah-mudahan jamaah yang sakit segera sembuh dan disusulkan untuk bertemu dengan keluarga di daerah," katanya.

Dia mengatakan dengan kedatangan jamaah haji kloter terakhir atau 43 Debarkasi Solo ini, seluruh prosesi penyelenggaraan ibadah haji 2022 selesai.

Menyinggung soal kuota haji Indonesia pada penyelenggaraan tahun 2023, kata dia, Insya Allah dari pemerintah tetap memperjuangkan bahwa semakin banyak jamaah yang diberangkatkan semakin proporsional, tetapi maksimal itu yang diharapkan.

Menteri Agama sudah mengkomunikasikan masalah tersebut. Pihaknya mengharapkan kuota lebih proporsional, karena jumlah kuota masih 50 persen seperti ini, waktunya akan semakin panjang. Sepertinya, arahnya ke sana bagaimana memperpendek waktunya.

"Insya Allah, melalui pengumuman resmi ada penambahan kuota haji untuk Indonesia dan itu sedang dikaji," kata Hilman Latief.

Sementara itu, PPIH Debarkasi Solo telah menerima kedatangan jamaah haji kloter terakhir atau 43 asal Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Kota Semarang dan Sleman DIY yang tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Minggu, sekitar pukul 05.55 WIB.

Menurut Koordinator Humas PPIH Debarkasi Solo Sarip Sahrul Samsudin dengan kedatangan haji kloter 43 dengan sebanyak 345 jamaah sehingga total jamaah asal Jateng dan DIY yang sudah dipulangkan ke Tanah Air sebanyak 15.431 orang. Namun, masih satu orang tertinggal di Arab Saudi karena sakit, Sedangkan, 18 jamaah yang terdiri dari 17 jamaah meninggal dunia di Tanah Suci dan satu lainnya di dalam pesawat saat perjalanan pulang ke Tanah Air.

"Dengan dipulangkan jamaah haji kloter 43 Debarkasi Solo ini, maka selesai kegiatan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini," katanya. 

Baca juga: Kemenag: Keberangkatan SOC 43 tanda Haji 2022 telah berakhir

Baca juga: 345 haji kloter terakhir Debarkasi Solo tiba di Tanah Air

Baca juga: Pemerintah pastikan akan beri pendampingan bagi jamaah haji yang sakit

Baca juga: Jemaah haji asal Sulut tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022