Bahlil terlihat mengenakan busana jawa berupa beskap dengan dilengkapi keris, sedangkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga mengenakan busana serupa pada acara tersebut.
Keduanya keluar dari Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung dengan menaiki kuda untuk bergabung dengan peserta lain yang sudah menunggu di kawasan Sriwedari Solo.
Sebelum memulai kirab budaya, Bahlil memberikan sambutan dan mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surakarta yang sudah sukses menjadi tuan rumah gelaran Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20.
"Ini hari terakhir rangkaian G20 untuk klaster investasi, perdagangan, dan perindustrian di Kota Solo," katanya.
Baca juga: G20 di Solo dorong realisasi tiga agenda utama Presiden
Meski membahas berbagai agenda global, khususnya investasi, dikatakannya, sebagai negara yang menjunjung tinggi budaya, adat, dan kebiasaan tradisi di Indonesia, ia mengajak seluruh pihak untuk melestarikan dan menyosialisasikan tradisi dan budaya tersebut kepada seluruh masyarakat di berbagai pelosok dunia.
"Atas kerja sama yang baik ini saya ucapkan terima kasih kepada wali kota karena telah menjadi tuan rumah terbaik G20. Ini bukti biar kita berpikir global tapi bertindak lokal," katanya.
Usai memberikan sambutan, Gibran dan Bahlil menabuh genderang tanda dimulai Kirab Budaya G20 bersamaan dengan Solo Batik Carnival, mulai dari Stadion Sriwedari hingga Balai Kota Surakarta.
Kirab tersebut juga diikuti delegasi negara-negara anggota G20 yang menaiki kereta kencana.
Baca juga: Bahlil ajak negara G20 ambil peran dukung pemulihan ekonomi global
Baca juga: Delegasi 14 negara anggota G20 siap ikuti TIIWG di Solo Jateng
Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
