Medan (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membeberkan sejumlah capaian kerja terkait dengan kondisi keluarga Indonesia pada Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022.

“Hari Keluarga Nasional merupakan momentum refleksi dan apresiasi negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat ditemui ANTARA di Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis.

Saat puncak Acara Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022 di Lapangan Merdeka Kota Medan ia menyatakan BKKBN sudah melakukan berbagai kolaborasi lintas sektor guna menjalankan berbagai intervensi hulu-hilir, intervensi spesifik dan sensitif, serta pendekatan pentahelix.

Sebagai koordinator penanganan stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, tugas utama yang saat ini diemban oleh BKKBN menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Guna mengentaskan permasalahan tersebut, BKKBN sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 200 ribu tim yang terdiri atas bidan, kader PKK, dan kader KB di seluruh desa/kelurahan agar pemahaman kesehatan keluarga meningkat dan memberikan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting.

Baca juga: Jokowi: Revitalisasi rumah upaya ciptakan lingkungan bersih bagi anak

Selain TPK, capaian lain yang diraih antara lain BKKBN membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting untuk memaksimalkan hasil penurunan angka stunting. Bahkan, aplikasi seperti Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) untuk memantau kesehatan dan memberikan pelayanan pada calon pasangan usia subur (PUS).

Bedah rumah tak layak huni dilakukan di daerah Belawan dan Deli Serdang. Revitalisasi digencarkan agar setiap keluarga memiliki lingkungan yang bersih untuk tinggal, termasuk air bersih dan sanitasi.

BKKBN membuat inovasi baru melalui Bapak Asuh Anak Stunting dalam mengawal 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Banyak pula kampung KB yang didirikan BKKBN meski dirinya tak menyebutkan jumlahnya.

Baca juga: BKKBN beri penghargaan kepala daerah dan PKK pada Harganas 2022

Untuk meningkatkan ekonomi keluarga akseptor, BKKBN bersama Kementerian Koperasi dan UMKM memberikan Nomor Izin Berusaha bagi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Kelompok Akseptor (UPPKA).

“Kami laporkan juga kepada Bapak Presiden bahwa pada bulan Juni 2022, Indonesia mendapatkan kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa, dengan berhasil meraih United Nations Population Award (UNPA) Tahun 2022, untuk kategori institusi,” kata dia.

Hasto menambahkan pada Pelayanan Sejuta Akseptor (PSA) yang digelar 15 Juni 2022, BKKBN berhasil mengajak sebesar 1.294.882 akseptor baru atau setara 117,6 persen mengikuti program KB.

“Tentunya pencapaian ini adalah berkat dukungan dan bimbingan dari Bapak Presiden, serta kerja keras dari segenap kementerian/lembaga pengelola program Bangga Kencana di seluruh tingkatan,” katanya.

Baca juga: Presiden dan Ibu Negara disambut tradisi adat Batak Toba di Medan
Baca juga: Menko PMK minta keluarga maksimalkan 1.000 hari pertama kehidupan anak
Baca juga: Harganas 2022 momentum tingkatkan layanan KB pasca-persalinan


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022