Kita sedang mengembangkan dan membudidayakan tanama gaharu di berbagai lahan petani yang ada di kecamatan Wampu.
Langkat, Sumut (ANTARA News) - Petani yang ada di kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara, kini membudidayakan 15.000 batang tanaman gaharu jenis Malakesis.

"Kita sedang mengembangkan dan membudidayakan tanama gaharu di berbagai lahan petani yang ada di kecamatan Wampu," kata salah seorang petani gaharu, Arbai di Stabat, Rabu.

Tidak hanya di kecamatan Wampu saja gaharu jenis Malakesis ini dikembangkan, juga di kecamatan lainnya seperti Stabat, Padang Tualang, Hinai.

Arbai sendiri yang kini menanam 400 batang pohon gaharu d lahannya sendiri tersebut, menjelaskan bahwa gaharu yang ditanamnya sudah berdiameter empat inci, katanya.

Sementara itu pula di lahan-lahan masyarakat lainnya yang ada di Wampu, ada pula gaharu yang tumbuh secara alami mencapai 1.500 batang.

"Pohon gaharu yang ada ini tidak ditanam, namun tumbuh di lahan masyarakat," katanya.

Pohon gaharu yang kini dikembangkan petani di empat kecamatan tersebut, juga sudah mulai menghasilkan secara ekonomis.

Buktinya, dirinya sendiri sekarang ini sudah menjual gaharu tersebut, dimana mencapai Rp 1.200.000 per kilogramnya.

Malah ada beberapa investor yang datang dari Cina dan Thailand, sekarang ini mulai berminat untuk menenamkan modalnya dalam pembudidayaan tanaman gaharu ini, kata Arbai.

"Kita sedang jajaki kerjasama dengan beberapa petani yang mempunyai lahan yang luas, untuk bertanam gaharu, karena adanya investor yang mau mengembangkannya," katanya.

Arbai juga menjelaskan bahwa mamfaat kayu gaharu ini sangat banyak buat kehidupan manusia diantaranya kayunya bisa diolah buat minyak wangi, untuk terapi dan berbagai manfaat lainnya.

Sedangkan daunnya juga bisa dimamfaatkan buat pengobatan penyakit seperti gangguan ginjal, rematik, hepatitis, kanker, maupun juga penyakit lainnya.

Sementara itu, selain Arbai, salah seorang petani lainnya di kecamatan Bahorok, Mahmuddin Sani, kini juga mengembangkan tanaman gaharu di lahan pertanian masyarakat yang ada disana.

"Sudah 10.000 batang kini budidayakan tanaman gaharu ini, di lahan masyarakat," katanya.

Potensi tanaman gaharu ini sangat menjanjikan dan memberikan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, karena harganya bernilai cukup tinggi dipasaran internasional, kata Mahmudin Sani.

(KR-JRD)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012