Palangka Raya (ANTARA) -
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menilai wilayah DAS Barito berpotensi menjadi provinsi baru terkait dengan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur.
 
"Dengan berjalannya pembangunan IKN, mudah-mudahan DAS Barito ini bisa menjadi Barito Raya," kata Sugianto saat puncak peringatan Hari Jadi Ke-65 Kalteng di Palangka Raya, Senin.
 
Ia meyakini hal ini kelak akan menjadi inisiasi dari pemerintah pusat. Apalagi, dengan luasan yang begitu besarnya Kalteng cukup sulit bergerak cepat dalam pembangunan.
 
"Tidak usah dilarikan ke politik untuk pemekaran, tetapi betul-betul kebutuhan Kalteng yang sangat luas. Tentu saya selaku gubernur sangat menghormati, sangat menghargai para pendiri Kalteng, maupun leluhur kita. Akan tetapi, kita melihat kondisi Kalteng ini sangat luas," katanya.
 
Senada dengan Gubernur, Bupati Barito Utara Nadalsyah menilai pemekaran provinsi untuk wilayah setempat akan memberikan pengaruh positif pada pembangunan di daerah.
Bupati Barito Utara Nadalsyah. ANTARA/Muhammad Arif Hidayat
 
"Mudah-mudahan Kalteng ke depannya bisa terbagi tiga, yakni barat, tengah, dan DAS Barito sehingga pembangunan bisa lebih merata," katanya usai menghadiri puncak Hari Jadi Ke-65 Kalteng.
 
Menurut dia, seperti yang disampaikan Gubernur Sugianto Sabran, Kalteng ini luasnya satu setengah kali Pulau Jawa. Pembangunan di daerah ini agak sedikit terhambat karena luasnya wilayah yang ada di Kalteng.
 
Terkait dengan pemekaran provinsi di wilayah DAS Barito untuk Kalteng, menurut dia, masih kurang satu kabupaten karena saat ini hanya ada empat kabupaten, yakni Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Murung Raya.
 
"Untuk DAS Barito, kurang satu kabupaten. Apakah nanti ada pemekaran lagi untuk satu kabupaten baru atau bergabung dengan kabupaten yang ada di DAS Barito?" tanya pria yang akrab disapa Koyem ini.

Baca juga: Gubernur Kalteng ingin bangun universitas di wilayah DAS Barito

Baca juga: Luhut: Pembangunan IKN tarik minat investor mancanegara

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022