Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri tahlil untuk mendoakan korban kecelakaan bus yang terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto pada Senin (16/5) pagi.

“Semoga arwah korban diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta kesabaran,” ujarnya kepada wartawan usai mengikuti tahlil di Masjid Al Ikhlas di kawasan Jalan Benowo Surabaya, Selasa (17/5) malam.

Selain menyatakan rasa duka cita dan prihatin mendalam, dirinya memberikan penguatan dan dukungan moril kepada keluarga korban.

Tahlil sudah masuk hari kedua dan diikuti ratusan warga. Direncanakan, tahlilan digelar selama tujuh hari berturut-turut di masjid yang sama.

Terkait insiden kecelakaan, Gubernur Khofifah menyampaikan team traffic accident Polda Jatim masih melakukan proses investigasi.

"Kita menunggu hasil tuntas dari Polda Jatim yang sedang melaksanakan tugas," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Baca juga: FPDIP minta Pemkot Surabaya beri perhatian korban kecelakaan bus

Menurut Gubernur Khofifah, keselamatan armada selama mudik dan balik koordinasi antara Pemprov Jatim melalui Dishub, Dinkes dengan jajaran polda dan kodam serta jajaran instansi vertikal bekerja sangat detail.

"Namun, musibah datang pascamudik. Ini menjadi perhatian penting untuk kehati-hatian bagi semua, baik armada dan awak armada tetap harus dalam kondisi prima ketika mengendarai kendaraan baik untuk keluarga maupun publik," katanya.

Pada kesempatan sama, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwiyono juga menyampaikan duka cita sekaligus berdoa agar warga diberi kekuatan atas ujian ini.

"Saya atas nama pribadi, pimpinan serta anggota DPRD Surabaya menyampaikan duka cita. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah luar biasa membantu, termasuk kepada Gubernur Jatim yang memberikan perhatiannya," tutur Cak Awi, sapaan akrabnya.

Kecelakaan bus nomor polisi S 7322 UW di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur, Senin (16/5), pukul 06.15 WIB.

Bus PO "Ardiansyah" yang mengangkut 33 warga asal Benowo, Surabaya, menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) atau papan imbauan pada bahu jalan tol.

Akibat peristiwa tersebut, 14 orang meninggal dunia, sedangkan penumpang lainnya mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Baca juga: Jasa Raharja-Pemkot Surabaya santuni keluarga korban kecelakaan bus
Baca juga: Korlantas Polri kirim Tim TAA bantu selidik kecelakaan bus Mojokerto
Baca juga: 13 orang meninggal akibat kecelakaan bus di tol Surabaya-Mojokerto

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022