Surakarta (ANTARA News) - Ribuan warga Kota Solo, Jawa Tengah dan sekitarnya tumpah ruah di pusat kota menyaksikan Kirab 1 Suro Wawu 1945, perayaan tahun baru kalender Jawa yang diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta, Minggu dini hari.

Di ruas Jalan Slamet Riyadi di kawasan Gladak pukul 00.15 WIB, para warga dengan khidmat menyaksikan prosesi kirab di tepian jalan raya hingga meringsek ke separuh badan jalan.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut menyaksikan prosesi kirab yang juga melibatkan puluhan pusaka keraton dan tujuh ekor kerbau Kyai Slamet.

Rombongan Kirab 1 Suro menyertakan ratusan abdi dalem yang berjalan kaki mengenakan beskap bagi para pria dan kebaya bagi abdi dalem wanita.

Para warga terlihat memenuhi jalan di sepanjang rute yang dilalui rombongan kirab diantaranya ruas jalan yang mengelilingi tembok Keraton Kasunanan-Gladak-Loji Wetan-Pasar Kliwon-Gajahan-Nonongan-Gladak-Keraton.

Salah satu warga dari Kecamatan Laweyan, Sriyati, mengatakan telah menunggu jalannya Kirab 1 Suro yang telah menjadi agenda pergelaran budaya tahunan di Kota Solo sejak Jumat (26/11) pukul 22.00.

"Acara ini digelar setahun sekali jadi kami sekeluarga harus menonton untuk sekadar menyaksikan Kerbau Kyai Slamet dan pusaka keraton," kata Sriyati yang datang bersama suami dan anaknya yang berusia 5 tahun.

Banyaknya warga yang ingin menyaksikan pergelaran tahunan ini pun mendapatkan pengamanan dari aparat kepolisian resor kota setempat dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Acara Kirap Malam 1 Suro Keraton Surakarta KRMH Satrio Hadinagoro mengatakan bahwa hanya tujuh ekor kerbau Kyai Slamet yang diikutkan dalam kirab agar pengaturannya dapat lebih optimal.

"Sebenarnya, Keraton memiliki 24 ekor kerbau `bule` yang setiap harinya berada di komplek Alun-Alun Selatan Keraton Kasunanan," kata dia.

Sebelum Kirab 1 Suro, warga di beberapa kelurahan yang dilalui kirab menggelar kegiatan "mangayubagyo" atau turut memeriahkan kegiatan budaya itu dengan menggelar berbagai pertunjukan seni.

Warga di beberapa kelurahan seperti Gajahan, Danusuman, dan Pasar Kliwon, menggelar pertunjukan seni gamelan, keroncong, qasidah, dan siteran.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011