Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan kabar yang beredar di masyarakat bahwa Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh wafat adalah tidak benar.

"Sampai hari ini Kiai Sahal masih sehat wal afiat. Bahkan sejak pertama puasa, termasuk hari ini, sudah aktif mengajar di pesantrennya di Kajen, Pati, Jateng," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Minggu.

Ia meminta agar penyebarluasan kabar wafatnya Kiai Sahal melalui layanan pesan singkat (SMS) dihentikan, sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Yang sudah terima SMS bisa saya jawab isi SMS itu tidak benar dan tolong jangan disebarluaskan," katanya.

SMS yang mengabarkan wafatnya Kiai Sahal, yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) beredar dalam dua hari terakhir.

Isinya adalah "Lelayu. Telah berpulang ke Rahmatullah, Simbah KH Sahal Mahfudh, Rais Syuriah PBNU. Mohon disebarluaskan dan mohon bantuan Fatihah".

Versi lain SMS menyebutkan "Innalilahi, telah berpulang ke Rahmatullah ulama kita KH Sahal Mahfudh (Rais Am PBNU), Al Fatihah. Tolong disebarkan".

"Dari isi SMS saja sudah tidak benar. Kiai Sahal bukan Rais Syuriah, tapi Rais Aam. Yang menyebarkan SMS itu sepertinya orang yang tidak paham NU, yang sudah semestinya tidak dipercaya," kata Said Aqil.

Sebelumnya, Sekretaris KH Sahal Mahfudh, Sholahudin al Aiyubi, melalui SMS juga membantah kabar tersebut, dan meminta bantahannya tersebut disebarluaskan.

"Beliau dalam keadaan sehat wal afiat dan masih seperti biasa mengajar `ngaji posonan`. Tolong sebarkan ke yang lain," kata Sholahudin.(*)
(T.S024/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011