Sederhana saja, ini kan kegiatan yang pertama di Jakarta dan Indonesia, dan juga kegiatan internasional. Kita kan perlu belajar, perlu melihat, mendengar dan perlu pengalaman
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan studi banding Formula E ke Diriyah, Arab Saudi, adalah untuk belajar dan mendapatkan pengalaman dari kota penyelenggara kegiatan balap mobil listrik itu sebelum dilaksanakan di Jakarta.

"Sederhana saja, ini kan kegiatan yang pertama di Jakarta dan Indonesia, dan juga kegiatan internasional. Kita kan perlu belajar, perlu melihat, mendengar dan perlu pengalaman," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat malam.

Karenanya, Riza menilai kunjungan tim panitia Formula E yang di dalamnya termasuk dari Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) ke Arab Saudi adalah hal yang lumrah, terlebih jika diperlukan untuk menimba ilmu dari kota yang lebih berpengalaman.

"Tidak ada yang luar biasa, silahkan teman-teman cek dari transparansi, keterbukaannya apakah di sana benar-benar studi atau hura-hura silahkan kami terbuka. Yang penting benar melakukan studi, sudah selesai jangan diributkan," ucap Riza.

Lebih lanjut, Riza menyadari banyak kritikan dan pertanyaan atas kegiatan studi banding yang dilakukan panitia Formula E tersebut mulai dari sisi anggaran hingga keamanan kesehatan tim di mana saat ini COVID-19 utamanya varian Omicron meningkat lagi, namun dia menegaskan kunjungan itu sebagai satu kebutuhan.

"Sepakat, semua tidak boleh keluar negeri kecuali hal-hal yang sangat penting. Yang penting itu apa? silakan bisa didefinisikan sendiri," tutur Riza.

Sementara terkait anggaran yang dikeluarkan, Riza menyebutkan bahwa kegiatan itu tidak memberatkan keuangan perusahaan, apalagi daerah, contohnya adalah dari segi tiket pesawat.

"Kita semua tahu, tiket pesawat kan murah ketika COVID-19 begini, kan tidak memberatkan," ucapnya.

Sebelumnya, Panitia ajang balap Formula E (Jakarta E-Prix) yang terdiri dari pihak Jakarta Propertindo dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) melakukan studi banding pergelaran balap mobil listrik tersebut ke Diriyah, Arab Saudi.

"Semuanya (panitia) yang berwenang untuk penyelenggaraan sedang di Diriyah sedang melihat (Formula E) di sana," kata Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Widi menyebut tim akan berada di Diriyah sekitar sepekan untuk melihat pelaksanaan Formula E mulai dari persiapan, pre event, hingga pelaksanaan balapannya sendiri.

"Jadi tim di sana meninjau persiapan pre-eventnya bagaimana, ketika pelaksanaan dilihat bagaimana panitia menyusun kegiatan, bagaimana supaya kami bisa hand on dengan ini, kemudian penanganan Marshallnya seperti apa, ada FEO juga," ucap Widi.

Meski melakukan studi banding ke Diriyah yang juga menjadi tuan rumah Formula E, Widi menegaskan bahwa pergelaran Formula E di Jakarta tidak akan sepenuhnya menyalin dari gelaran di Arab Saudi tersebut, namun akan disesuaikan dengan keadaan di Indonesia, termasuk soal tiket.

Baca juga: Wagub DKI optimistis pembangunan sirkuit Formula E bisa cepat
Baca juga: Seluruh elemen diminta beri kesempatan panitia gelar Jakarta E-Prix
Baca juga: Pemprov DKI percayakan pembangunan arena balap Formula E pada Jakpro

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022